Ia tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan dan mencoba untuk selalu ikhlas menerima takdir sang kuasa.
"Aku tidak menangis karena perceraian, aku enggak peduli."
"Aku hanya menerima sebagaimana mestinya, hal yang bisa kontrol jadi aku terima saja," tandas pria kelahiran tahun 1998 itu.
Belum lagi Nicholas yang memiliki pemikiran bahwa cerai adalah sesuatu yang tak akan mungkin terjadi di keluarganya.
Ia hanya berpikir bahwa perceraian hanya akan dialami oleh keluarga benar-benar hancur yang mana hal bayangan tersebut tak pernah terbesit sedikitpun di benaknya.
"Dulu I pikirnya gini, kita di Indonesia jarang lah cerai, cerai tuh Barat."
"Bahkan pas saya lihat teman saya (orang tuanya) ada yang cerai, 'enggak itu enggak akan terjadi ke saya'."
"Pas di UI juga ada yang cerai, 'enggak, itu enggak akan terjadi ke saya'," imbuhnya.
Saat perceraian kedua orang tua harus dirasakannya, Sean pun hanya bisa syok dan menghadapinya dengan lapang dada.
"Sekarang tiba-tiba itu terjadi ke saya, kan syok kan, jadi kayak aku pikir keluargaku baik-baik saja," paparnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Silmi |