Grid.ID - Warga Malaysia kini tengah dihebohkan dengan sebuah dermaga kayu yang dibangun dengan nilai fantastis.
Menurut otoritas setempat, dermaga kayu tersebut menelan biaya hingga 50.000 ringgit atau sekitar Rp170 juta.
Tapi bukan dermaga megah, kondisi fasilitas umum itu justru miris bikin elus dada.
Merasa ada yang janggal, warga Malaysia pun ramai-ramai memberi komentar soal dermaga baru tersebut.
Alhasil dermaga itu akhirnya viral.
Melansir Bernama via Kompas.com, Kamis (14/4/2022), dermaga tersebut dibangun di Kampung Mutap, Miri, Sarawak, Malaysia,
Pada Minggu, 8 April 2022, Departemen Pekerjaan Umum Sarawak mengunggah foto dermaga kayu tersebut di Facebook.
Di caption, disebutkan biaya pembangunan dermaga yang mencapai 50.000 ringgit atau sekitar 170 juta rupiah.
"Majlis Penyerahan Projek Siap ‘Bina Baru Jeti Kampung Mutap’ Miri, 06 April 2022,
Majlis Penyerahan Projek Siap, Bina Baru Jeti Kampung Mutap, oleh Cik Fatin Fahsha Binti Adenan (wakil Jurutera Bahagian, JKR Miri) kepada Puan Sediah Binti Abdullah (KK, Kampung Mutap, Bekenu) telah diadakan pada 06 April 2022.
Tempoh mula projek ini adalah pada 07 Mac 2022 dan siap lebih awal daripada jadual iaitu pada 01 April 2022.
Jeti ini dibina untuk menggantikan jeti lama yang telah rosak dan tidak dapat digunakan lagi.
Projek RTP DUN N.71 Bekenu, Bina Baru Jeti Kampung Mutap merupakan salah sebuah projek di bawah seliaan JKR Miri dengan kos projek berjumlah RM50,000.00.
Skop kerja bagi projek tersebut adalah pembinaan jeti 1m lebar x 15m panjang', tulis akun Facebook Corporate Communication JKR Sarawak.
Foto dermaga tersebut menjadi viral di kalangan warga Malaysia.
Banyak yang menganggap bahwa 50.000 ringgit tidak sesuai dengan hasil pembangunan dermaga.
Ada netizen yang berkomentar, untuk membuat dermaga kayu itu hanya dibutuhkan sekitar 10.000 ringgit saja bahkan kurang.
Postingan tersebut mendapatkan komentar sekitar 10.000 komen (13/4/2022).
Baca Juga: Benarkan Menikah Siri dengan Wanita Asal Malaysia, Aditya Zoni Ungkap Alasannya
Tidak sedikit yang meyakini jika ada kemungkinan uang pembangunan dikorupsi.
Netizen mendesak Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) untuk menyelidikinya.
Pada Selasa, 12 April 2022, MACC mengirim petugas untuk memeriksa proyek pembangunan dermaga kayu tersebut.
Dalam penyelidikannya, MACC menyatakan tidak menemukan unsur korupsi dalam proyek.
MACC menyebut kayu yang digunakan adalah kayu belian asli yang disertifikasi oleh para ahli.
Karena menggunakan kayu yang mahal, proyek dermaga ini bisa menghabiskan 50.000 ringgit.
JKR Sarawak sebelumnya juga mengklarifikasi biaya dermaga kayu itu di Facebook pada Minggu, 10 April 2022.
JKR Serawak menyebut biaya kayu belian yang digunakan adalah 9.000 ringgit (Rp 30,6 juta) per meter kubik.
Mereka awalnya ingin membuat dermaga dari baja, namun ditolak oleh kepala desa.
Dan kepala desa menyetujui dana alokasi anggaran yang menggunakan kayu belian.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Potret Dermaga di Malaysia yang Diklaim Biayanya 170 M, Warga Curiga Uang Pembangunan Dikorupsi
(*)
The Real Bos Idaman, Begini Cara Mewah Raffi Ahmad dan Nagita saat Rayakan Wisuda Mbak Lala di Bali!
Source | : | tribunnewsmaker |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |