Pembicaraan mitigasi tersebut akan membagas studi kasus dari berbagai negara yang telah berhasil melakukan pengendalian Covid-19 dengan baik.
Pembahasan di dalam forum GPDRR akan dibagi dalam empat klaster. Pertama, pembahasan mengenai ancaman bencana alam klaster geologi dan vulkanologi. Gempa bumi dan letusan gunung berapi termasuk dalam klaster ini.
Kedua, pembahasan mengenai ancaman hidrometeorologi kering, yaitu kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.
Ketiga, pembahasan mengenai ancaman hidrometeorologi basah, yaitu banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, dan abrasi pantai.
Keempat, pembahasan mengenai ancaman bencana non-alam, seperti pandemi Covid-19. Koordinator Komunikasi Kesehatan, Direktorat Infokom PMK Maroli J Indarto menegaskan pentingnya pembahasan mitigasi bencana non-alam seperti pandemi Covid-19 karena dampaknya sangat luas dan panjang.
“Forum GPDRR ini harus bisa dimanfaatkan untuk membuat kolaborasi global untuk memitigasi potensi bencana non-pandemi. Kita harus benar-benar belajar dari pandemi Covid-19. Dampak dari bencana non-alam ternyata dapat berdampak sangat luas dan berlangsung cukup lama,” jelas Maroli.
Maroli juga menyampaikan, Indonesia harus mengambil peran dalam hal ini. Mengingat kondisi demografis dan geografis yang dimiliki Indonesia, kolaborasi yang bersifat global akan membantu bencana non-pandemi.
“Kita harus mengambil inisisatif ini. Karena jika kolaborasi global terbentuk dan berjalan dengan baik, manfaatnya akan dirasakan oleh Indonesia dalam menghadapi bencana non-pandemi di kemudian hari,” tegas Maroli.
Negara Asia Pasifik pertama yang jadi tuan rumah
Sejak 2009, pemerintah Indonesia selalu berperan aktif dalam konferensi kebencanaan yang diselenggarakan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR). Berbagai pertemuan internasional terkait mitigasi bencana pun telah dihadiri.
Pada 2012, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama UNISDR menjadi tuan rumah 5th Asian Ministerial Meeting on Disaster Risk Reduction (AMCDRR). Pertemuan tersebut diselenggarakan di Yogyakarta.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |