"Saat ini ada kecenderungan metaverse berjalan dengan dunianya sendiri-sendiri. Padahal visi awalnya agar manusia bisa berpindah dari satu dunia ke dunia lain dalam satu realita." Ungkap Pandu Sastrowardoyo, founder Realitychain.
Ia menegaskan timnya tidak akan puas dengan penyelenggaraan konser musik saja, namun punya mimpi yang jauh lebih dari itu, memungkinkan pengguna seluruh metaverse saling terhubung.
"Konser ini hanya langkah awal saja. Impian kami, realitychain bisa menjadi penghubung antar metaverse, sehingga menciptakan pengalaman yang tanpa batas dengan konsep internet of metaverse," jelas Pandu lagi.
Tak hanya konser musik di metaverse, para fans juga bisa menikmati dan mengkoleksi NFT dari Mocca.
"Blockchain dan metaverse memang memungkinkan lebih banyak inovasi yang dapat dilakukan para artis. Jika dulu banyak yang suka mengoleksi piringan hitam, sekarang bisa dilakukan dengan teknologi NFT. Para fans yang tidak bisa datang secara fisik, sekarang bisa mengikuti konser secara live di metaverse, bersama fans lainnya," pungkas Rahmat Albariqi, CEO Paras Digital.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |