Ed sudah cukup lama melakukan donor sperma ini dengan cara 'medis', tetapi suatu hari satu pasangan meminta Ed untuk memberikan spermanya kepada sang istri dengan 'cara alami'.
Mulanya Ed ragu, namun setelah pertimbangan selama 15 menit, ia setuju untuk berhubungan intim dengan istri kliennya itu.
Sejak itu, jasa Ed telah diminati dan secara gratis. Dia berhubungan dengan perempuan lajang, istri-istri dalam pasangan yang tidak subur dalam upaya agar mereka mempunyai anak.
Ed yang menggambarkan dirinya sebagai 'pria gemuk yang benar-benar jelek dengan kacamata' mengklaim sebelumnya, ia sama sekali tidak berhubungan intim selama 10 tahun.
Ia mengatakan perempuan yang pernah memakai jasanya tidak pernah terdengar lagi kabarnya.
Dia mengatakan alasan utama dia tidak menghubungi kembali kliennya karena pasangan tersebut takut Ed menginginkan untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.
Selama ini tidak ada tanda tangan kontrak untuk hal-hal seperti hak asuh anak atau tuntutan lainnya.
Sehingga sampai saat ini tidak ada yang menggugatnya untuk tunjangan anak.
Meskipun sudah memiliki begitu banyak anak (dan jumlahnya akan terus meningkat ketika dia terus menyumbangkan spermanya), Ed memiliki harapan untuk menetap dan memiliki keluarga sendiri suatu hari nanti.
Sebenarnya, ini merupakan jasa 'sewa rahim' dimana Ed merupakan sang pendonor bagi mereka yang membutuhkan anak.
Selain menggunakan inseminasi buatan atau Artificial Insemination (ICI and IUI), mendonorkan sperma juga bisa dilakukan dengan cara superovulasi & inseminasi intrauterin serta bayi tabung.
Ngakak, Angelina Sondakh Disebut Nikah sama Nicholas Saputra Oleh Meta AI, Begini Respon Kocak sang Artis
Source | : | nakita.grid.id,Grid Health |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Mia Della Vita |