Hasman berasal dari Desa Amola sementara mempelai wanita berasal dari Desa Benteng Paremba.
Keduanya tampak sumringah melangsungkan pernihakan dalam adat Bugis.
Hasman kemudian sah mempersunting Jumriah dengan mahar uang Rp 200.000 serta seperangkat alat shalat.
Hasman, sang mempelai pria, mengatakan berdasarkan adat Bugis, harus ada prosesi Mapparola atau kunjungan balik ke rumah mempelai pria. Untuk melaksanakan prosesi tersebut, melintasi sungai merupakan jalan pintas terdekat.
Jika tidak, pasangan ini harus menempuh belasan kilometer melalui pegunungan.
"Kalau lewat jalur yang lain sangat jauh jaraknya sekitar 16 kilometer, sementara jika menyeberangi sungai hanya sekitar satu kilometer saja," tutur Hasman saat ditemui di rumahnya di Desa Amola.
Baca juga : 4 Model Busana Pengantin Ini Cocok untuk Kamu yang Akan Nikah Tahun 2019 Nanti, Akan Jadi Tren nih!
Kisah Cinta Tiga Bulan kedua pasangan ini mulai bersinar berawal saat keduanya bertemu dalam suatu pesta pernikahan.
Benih-benih cinta keduanya kemudian tumbuh dan bersemi di lubuk hati masing-masing.
Setelah menjalin kisah asmara selama lebih dari tiga bulan, keduanya akhirnya mantap memutuskan untuk melaju ke kenjang pelaminan.
"Saya baru pulang dari Malaysia tiga bulan lalu, menjadi TKI," lanjut Hasman, Sabtu (5/5/2018).
Hasman dan Jumriah belum mempunyai rencana untuk berbulan madu.
Keduanya masih ingin tinggal di kampung berkumpul bersama keluarga dan mengaku belum berencana punya punya momongan. (*)
Baca juga : Aura Pengantin Barunya Keluar, Ini 5 Foto Jeje 'Govinda' yang Makin Ganteng di Amerika
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Dua Mempelai Digendong Seberangi Sungai untuk Menikah.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | GRID |
Editor | : | Alfa Pratama |