Grid.ID - Sosok penyanyi tenar yang satu ini pasti tak asing di dunia hiburan.
Ya, dia adalah Budi Doremi yang mulai terkenal di Tanah Air sejak tahun 2012 .
Sukses meroketkan kariernya di belantika musik Indonesia, Budi Doremi berhasil menapakkan kakinya sebagai penyanyi papan atas.
Di tengah kesuksesannya sebagai penyanyi, Budi Doremi justru membuat keputusan yang tak biasa.
Penyanyi asal Banten ini memutuskan untuk tinggal di pedesaan ketimbang di ibu kota.
Dilansir dari Tribunstyle.com, Budi Doremi memilih tinggal di desa yang jauh dari hingar bingar perkotaan.
Ia kini menanam sayuran sendiri daripada beli, bahkan terkadang dapat beras dari tetangga.
Meski begitu, Budi Doremi mengakui sang istri sempat stres saat awal-awal tinggal di desa, mengapa?
Ya, masih ingat dengan penyanyi Budi Doremi?
Budi Doremi kini diketahui tinggal di desa dan sudah dua tahun lamanya.
Bersama keluarganya, ia kini menetap di desa jauh dari kota.
Tepatnya di Desa Tegal Tobing, Serang, Banten.
Bukan keputusan yang mudah bagi Budi Doremi pindah hidup di desa.
Pasalnya keputusan Budi Doremi hidup di desa sempat ditentang sang istri.
Bukan tanpa sebab, istrinya menolak tinggal di desa lantaran aksesnya yang susah untuk membeli segala sesuatu.
"Pernah ada perdebatan (sama) istri (karena) mau tinggal di Kota. Karena tinggal di desa enggak gampang," kata Budi Doremi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, melansir Tribunnews.com.
"Dia bilang mendingan anak-anakku pendidikan bagus enggak apa-apa tinggal di pinggir gang, di kota ngontrak enggak masalah. Dia enggak mau tinggal di pedesaan," lanjut Budi Doremi, Selasa (19/4/2022).
"Ya gua paksa lah masuk ke pedesaan, tapi harus disogok kan semua kebutuhan terpenuhi," ungkapnya.
Kendati sempat berdebat, akhirnya Budi Doremi berhasil meyakini sang istri dan menetap di pedesaan.
Namun meski sudah tinggal di desa, perdebatan antara dirinya dan istri belum juga usai.
Bahkan hari pertama tinggal di desa sang istri sampai menangis.
Budi Doremi tak menampik istrinya stres dan terus menangis setiap harinya selama tiga bulan awal.
Lantaran banyak hewan yang masuk dan kesusahan untuk berbelanja.
"Ya ketika pindah, dia komplain ada ular masuk rumah, kejatuhan ular pohon. Ular hal biasa. Setiap sore datang nyamuk hutan ada dan laler. Tiga bulan awal dia stres dan nangis nangis," ujar Budi Doremi.
"Mau enggak mau nikmatin itu, rumah seadanya enggak ada lantai. Belanja apapun susah. Ngerasain seru aja keluarga muda di tengah hutan, di tengah keterbatasannya nikmatin hidup di situ," tutur Budi Doremi.
Hidup di desa diakui betapa susahnya untuk memenuhi belanjaan dapur.
Budi Doremi dan istri pun mensiasatinya dengan cara bercocok tanam sendiri.
"Ya sekarang nanem tanemannya sendiri, enggak beli cabe, jarang beli tomat, sawi, lele, dan ikan-ikanan. Beras kadang dikasih tetangga sendiri. Sebegitu kampungnya," ungkap Budi Doremi.
Kini Budi Doremi mengaku bahagia tinggal di pedesaan.
Adapun alasan dirinya memilih suasana desa sebagai tempat tinggal di antaranya ia tidak terlalu suka suasana perkotaan.
Apalagi rumahnya yang ada di desa merupakan hasil jerih payahnya selama ini sebagai penyanyi.
"Senang lah dan buat gua rumah enggak sekadar bangunan. Rumah adalah tempat di mana matinya gua di situ, menikmati jerih payah gua. Jadi gua harus membuat sesuai apa yang gua mau," kata Budi Doremi.
Budi Doremi mengatakan, rumahnya di Desa Tegal Tobing, Serang, Banten, yang ditempati sejak 2020 tak sampai Rp1 M.
"Gua bangun rumah disana enggak sampai satu miliar rupiah," ungkap Budi Doremi.
"Alasan kenapa mau bangun rumah disana karena murah," bebernya.
"Kalau beli rumah di Jakarta kan mahal ya. Nah kalau kita ada uang mampu beli satu rumah di Jakarta, kalau kita bawa ke kampung ya kita jadi juragan. Itu yang gua rasakan," lanjutnya.
Meski kejauhan jaraknya ke Jakarta, pelantun 'Doremi' tersebut tidak masalah.
Karena ia memikirkan waktu tempuh, bukan jarak tempuh.
"Tapi worth it. Gua pernah tinggal di Bintaro, keluar rumah aja buat muter udah dua jam karena macet," ungkapnya.
Budi Doremi merasa, kehidupannya lebih efektif selama tinggal di pedesaan ketimbang tinggal di Jakarta namun resah akan kemacetan.
"Gua sekarang waktunya lebih efektif, kalau keluar ya keluar. Bahkan ketika gua ke Jakarta gua jadi menikmati macet, tidak mengeluh seperti dulu," ujar Budi Doremi.
Artikel ini telah tayang di laman GridHot.ID dengan judul
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | GridHot.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |