Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Libur lebaran seharusnya bukan jadi alasan anak untuk anak libur belajar.
Walaupun sekolah masih libur, orangtua tetap perlu memberikan stimulasi pada si kecil.
Stimulasi penting diberikan supaya anak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Salah satu cara menyenangkan untuk memberikan anak stimulasi adalah dengan bermain.
Permainan seperti role play atau bermain peran adalah salah satu yang bisa dilakukan orangtua.
Cara ini juga dilakukan Fitri Tropica pada anak pertamanya, Sada, yang berusia dua tahun.
Diketahui bahwa selama di sekolahnya, Sada memang seringkali bermain peran (role play).
Lantas, apa sih manfaat role play bagi anak?
Melansir Instagram @fitrop, bermain peran adalah cara yang paling efektif untuk membantu anak memahami dunia sekitarnya.
Dengan bermain peran, anak akan belajar untuk berbagi dan mengenal atau menunjukkan empatinya.
Bahkan, lewat bermain peran atau roleplay, anak bisa belajar untuk bersabar.
“Kakau di rumah, Sada suka bilangnya ‘Sabar.. sabar..’ Kalau adeknya nangis Sada juga suka bilang ‘Sabar adek’,” tulis Fitri Tropica.
Sedangkan dikutip dari Nakita.id dan Tribunnews.com, ada beragam manfaat role play untuk anak, yakni:
Belajar bagaimana dunia ‘bekerja’
Bermain peran akan membuat anak mempunyai kesempatan untuk memperagakan apa yang mereka lihat dalam dunia mereka.
Anak akan mengetahui bagaimana dunia ‘bekerja’ dan belajar bagaimana orang dewasa di sekitarnya berinteraksi.
Oleh karena itu, aktivitas ‘pura-pura’ bisa jadi sebuah proses dari perkembangan kecil.
Mengajarkan si kecil tentang peran sosial
Dengan bermain peran, anak akan belajar untuk bernegosiasi, berkoordinasi, dan memainkan peran dalam situasi yang berbeda-beda.
Mengenalkan interaksi sosial dan perkembangan bahasa
Anak akan terdorong untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memiliki empati terhadap orang lain saat bermain peran.
Permainan ini juga memberikan anak kesempatan untuk melatih perilaku, sopan santun, dan bahasa yang digunakan saat berinteraksi.
Mengasah imajinasi dan memupuk rasa percaya diri
Penting untuk diingat bahwa imajinasi adalah fondasi penting yang dibutuhkan dalam proses belajar anak.
Nah, permainan ini dapat mengasah imajinasi anak karena anak akan membayangkan situasi di mana ia harus bermain peran.
Selain itu, rasa percaya diri anak akan meningkat ketika anak mempunyai kendali penuh dalam dunia ‘buatan’ ini. (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Instagram,Tribunnews.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |