Berbagai kejuaraan menembak kembali dimenangi Carlos dengan score 248, sementara nilai tertinggi yang bisa dicapai oleh para sniper adalah 250.
Sampai saat ini, nilai 248 yang dipecahkan oleh Carlos belum pernah dilampaui sniper lainnya.
Tahun 1965, Carlos kembali memenangkan lomba menembak Wimbledon Cup di Camp Perry yang merupakan lomba tembak paling elit di kalangan USMC.
Tahun 1966, Carlos ditempatkan sebagai Polisi Militer di Vietnam yang kemudian dilanda perang besar yang melibatkan puluhan ribu pasukan AS.
Peran Carlos sebagai sniper baru terlaksana ketika Kapten Marinir Edward James Land bermaksud menggalakkan ketersediaan sniper di setiap peleton pasukan marinir.
Carlos kemudian ditempatkan di medan tempur yang terkenal ganas, Bukit 55.
Si sana, ia diberi tugas spesifik untuk melumpuhkan para petinggi Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara, serta melumpuhkan sebanyak mungkin sniper lawan (countersniper).
Kehadiran Carlos yang didampingi seorang observe (spotter) berpengalaman pun segera memakan korban.
Puluhan personel Vietcong dan pasukan Vietnam Selatan tewas akibat tembakan maut Carlos yang bersenjata Winchester Model 70.
Salah satu taktik Carlos untuk menghabisi Vietcong adalah menembak personel yang berada di baris paling depan.
Selanjutnya, ia menghabisi Vietcong yang berada di barisan paling belakang.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online,wearethemighty.com |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |