Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Senin (16/5/2022), Ade mengatakan bahwa berdasarkan penjelasan dokter, dirinya bisa saja meninggal dunia jika terlambat mendapatkan pertolongan.
"Kondisi terparahnya tentu saja bisa mati ketika itu. Jadi dokter bilang kalau saja terlambat barangkali 5-10 menit, polisi menolong saya, jadi berhasil menerobos pengeroyok, ada kemungkinan saya sudah mati atau meninggal dunia," ujarnya.
Ade pun mengaku bersyukur masih selamat, meski sudah dalam kondisi yang sangat parah.
Terlebih karena dirinya tak berdaya ketika dikeroyok saat itu.
"Saya harus beruntung, saya juga sangat bersyukur kepada Allah. Ternyata saya masih dilindungi," kata dia.
Kendati begitu, ia juga mengungkap bahwa kondisinya saat ini sudah tidak sesehat dulu.
Pasalnya, ada genangan di dalam otaknya akibat dari pukulan saat pengeroyokan tersebut.
Namun, ia berharap agar kondisi otaknya bisa benar-benar bersih dari genangan tersebut.
"Jadi ada persoalan genangan darah di otak saya. Ya mudah-mudahan bisa bersih sama sekali," ujar dia.
Selain itu, meski sempat menerima tendangan berkali-kali, Ade mengaku bersyukur lantaran hal itu tidak membuat tulang di tubuhnya bermasalah.
"Saya kan juga ditendangi di bagian perut. Tapi alhamdulilah tidak ada tulang yang retak atau patah. Saya bisa selamat seperti itu karena saya gemuk," terangnya.
"Jadi rupanya yang ditendang oleh pengeroyok ini adalah daging, bukan tulangnya," sambungnya.
(*)
Betrand Peto Menginjak Usia 20 Tahun, Sarwendah Ungkap Harapannya untuk sang Putra
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |