Grid.ID – Usai Lebaran, naiknya berat badan menjadi salah satu keluhan yang sering disampaikan oleh banyak orang. Keluhan tersebut tentu tidak lepas dari makan secara berlebihan saat Lebaran dan kurangnya aktivitas fisik.
Seperti diketahui, selain tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan, perayaan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri juga identik dengan tradisi makan-makan sembari berkumpul bersama keluarga besar.
Karena dirayakan satu tahun sekali, banyak orang ingin membuat momen Lebaran lebih berkesan dengan menyajikan hidangan khas Lebaran. Mulai dari kue kering hingga makanan berat yang cenderung berlemak, seperti opor ayam dan lontong sayur.
Saking senangnya makan bersama keluarga besar, terkadang pilihan jenis makanan yang dikonsumsi pun tidak terkontrol. Bahkan, kamu mungkin tidak sadar bahwa kamu sudah makan secara berlebihan. Akibatnya, berat badan pun naik.
Nah, momen pasca Lebaran menjadi kesempatan yang tepat untuk mengatur kembali pola makan dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan kembali bentuk tubuh ideal yang diinginkan dan terhindar dari berbagai risiko penyakit akibat kelebihan berat badan.
Dalam webinar bersama Tokopedia, ahli gizi dr Elfina Rachmi, M.Gizi, SpGK membagikan sejumlah tips untuk membangun pola makan dan gaya hidup sehat. Apa saja? Yuk, simak penjelasan berikut.
1. Perhatikan jenis makanan
Jenis makanan yang kamu konsumsi berdampak pada berat badan. Oleh sebab itu, pastikan kamu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang agar asupan kalori serta nutrisi penting lainnya tetap terjaga.
“Pastikan semua zat gizi makronutrien seperti karbohidrat, protein, atau lemak, serta (zat gizi) mikronutrien seperti vitamin dan mineral harian terpenuhi,” ujar dr Elfina.
Untuk karbohidrat, kamu bisa pilih makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks yang mengandung jumlah kalori lebih sedikit, seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal.
Selain itu, kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan dan junk food. Kemudian, perbanyak asupan serat dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
Kamu juga sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang mengandung banyak kadar gula, garam, dan minyak. Mengonsumsi makanan dengan tiga kandungan tersebut secara berlebihan dapat memicu penyakit diabetes, kolesterol, dan kardiovaskular.
2. Terapkan prinsip pola makan 4J
Prinsip pola makan 4J, menurut dr Elfina, merujuk pada pola makan yang memperhatikan aspek jumlah, jadwal, jenis, dan jurus memasak.
Pada aspek jumlah, jaga porsi makan dalam sehari agar tetap seimbang dan sesuai kebutuhan. Kemudian, pastikan kamu memiliki jadwal makan yang teratur agar proses metabolisme tubuh tidak berubah-ubah.
Sementara pada aspek jenis, kamu wajib memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari agar dapat menyeimbangkan konsumsi gizi harian.
Terakhir, terkait jurus masak, kamu sebaiknya memilih metode pengolahan makanan yang lebih sehat, seperti kukus, rebus, panggang, dan pepes.
“Konsumsi makanan yang digoreng sebaiknya (dibatasi) maksimal dua kali dalam seminggu," kata dr Elfina.
3. Minum air putih dan istirahat cukup
Selain menjaga pola makan, kamu juga wajib memenuhi kebutuhan cairan harian untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dengan minum air putih yang cukup. Adapun jumlah asupan air minum bagi orang dewasa minimal adalah 2 liter atau 8 gelas per hari.
“Minimalisasi (konsumsi) minuman manis, bersoda, dan yang mengandung kafein secara berlebihan seperti kopi, karena menyebabkan lebih sering buang air kecil dan dapat menghambat penyerapan kalsium,” imbuh dr Elfina.
Istirahat yang cukup juga dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh serta mengelola stres dengan baik.
Melansir laman Sleep Foundation, istirahat cukup juga dapat membantu memperbaiki produksi dan kinerja hormon. Ketika hormon bekerja dengan baik, tubuh akan memiliki kontrol lapar yang lebih baik sehingga mencegah perilaku makan secara berlebihan (overeating).
Baca Juga: Patut Diwaspadai, Inilah 4 Tanda Awal Seseorang Mengalami Stres Sampai Depresi
4. Rutin berolahraga
Berolahraga secara rutin dapat menjadi langkah baik untuk membakar kalori dan lemak, sekaligus menguatkan otot dan tulang. Dokter Elfina pun menyarankan untuk berolahraga minimal 3-5 kali dalam seminggu.
“Mulailah dengan olahraga yang ringan hingga sedang, seperti jalan kaki di sekitar rumah, untuk melenturkan otot-otot yang telah lama tidak dilatih,” ujarnya.
Kemudian, setelah tubuh kembali terbiasa dengan aktivitas fisik, mulailah atur jadwal olahraga sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.
Makanan dan minuman sehat jadi incaran selama Ramadan
Kesadaran masyarakat dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehat selama Ramadan maupun pasca Lebaran rupanya cukup tinggi.
Di Tokopedia, misalnya, makanan dan minuman sehat menjadi salah satu kategori paling diminati pada kampanye Ramadan bertajuk Tokopedia Nyam!. Madu, kopi, dan kue kering yang diolah dari bahan-bahan menyehatkan menjadi produk terlaris pada kategori tersebut.
Brand-brand penyedia produk makanan dan minuman sehat pun mengaku mengalami peningkatan penjualan selama periode Ramadan dan pasca Lebaran. Salah satunya, brand produk minuman cokelat Pipiltin Cocoa.
Cokelat yang diolah dengan baik dan mengandung sedikit gula diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari menjaga kestabilan mood, mencegah penyakit kardiovaskular, hingga memberi efek kenyang lebih lama sehingga keinginan ngemil dapat tertahankan.
Brand besutan Tissa Aunilla dan Irvan Helmi tersebut diketahui mengalami peningkatan transaksi penjualan lebih dari 3 kali lipat selama Ramadan.
Baca Juga: Bikin Brownies Cokelat Lembut Seperti Buatan Bakery, Membuatnya Bisa Menggunakan Rice Cooker!
“Penjualan Pipiltin Cocoa meningkat lebih dari 3 kali lipat berkat kampanye Tokopedia Parsel Ramadan,” ungkap Tissa dan Irvan.
Berkat peningkatan penjualan tersebut, Tissa dan Irvan pun semakin optimistis untuk mengembangkan bisnisnya dengan memberdayakan lebih dari 2.000 petani cokelat lokal di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, Tokopedia Parsel Ramadan merupakan kampanye yang dihadirkan oleh Tokopedia untuk memeriahkan momen Ramadan dan Lebaran dengan memudahkan masyarakat dalam mengirim parsel kepada sanak saudara.
Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyampaikan bahwa jenis parsel yang paling banyak terjual adalah kue kering, perlengkapan ibadah, dan perawatan tubuh.
“Jarak terjauh untuk pengiriman parsel adalah dari Pekanbaru ke Jayapura,” ungkap Ekhel.
Selain memenuhi kebutuhan produk makanan dan minuman sehat, animo masyarakat dalam berbagi kepada sesama melalui donasi juga meningkat selama Ramadan.
“Terkumpul lebih dari Rp 15 miliar yang berasal dari donasi, zakat, wakaf, dan fidiah dari para pengguna Tokopedia,” ujar Ekhel. (**CM/YUS)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |