Itu sebabnya, mereka tidak dapat mengikuti rutinitas disiplin yang teratur, dari bangun hingga tidur lagi.
Bahkan untuk pola makan dan pergi ke sekolah pun sangat tidak teratur.
Saat ini anak-anak dan remaja, terlalu banyak melakukan aktivitas online untuk menjaga diri.
Dari kegiatan yang dijalani, semuanya memiliki efek yang luas pada kepribadian mental yang sedang berkembang.
Banyak anak-anak dan remaja yang akhirnya kehilangan sosok penting dalam hidupnya pasca pandemi covid-19.
Tentu saja, ini semakin berdampak pada gangguan kecemasan dan ketakutan mereka.
Kondisi pasca pandemi pada akhirnya memiliki potensi untuk membangun kepribadian yang cenderung cemas dalam lingkungan sosial.
Dr. Jyoti Kapoor menyampaikan anak-anak remaja akan lebih memilih dunia maya daripada dunia nyata.
Kemungkinan buruknya, mereka memiliki fobia yang signifikan tentang penyakit, rasa tidak aman, yang memicu gangguan stres.
Ini membuat peran orang tua sangat penting bagi anak-anak mereka.
Agar tumbuh kembang buah hati kembali terfokus dengan menanamkan sikap positif dan rasa aman.
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | pinkvilla.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |