Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Umumnya, orang Rusia dipastikan membenci sosok bernama Grigori Yesimovich Rasputin.
Rasputin sangat terkenal karena banyak yang percaya dirinya memiliki kekuatan supranatural yang menakutkan.
Meski terkenal sebagai penyihir, bukan kesan baik yang muncul jika nama Rasputin disebut.
Rasputin adalah seorang petani jorok, kasar, penuh berahi, pemabuk berat yang terkenal memiliki daya hipnotis dan kekuatan penyembuhan yang ampuh.
Sosoknya paling ditakuti dan dibenci di Rusia karena pengaruhnya terhadap keluarga kerajaan.
Namun Kaisar, terutama istrinya, Ratu Alexandra, sangat menghormati karena percaya Rasputin secara ajaib berhasil menyelamatkan putra mereka yang menderita hemofilia.
Tak heran jika umumnya orang Rusia sangat membenci sosok yang kematiannya sempat menjadi incaran banyak pihak.
Kepada pelindungnya, Kaisar Nicholas II, pria yang dijuluki rahib gila ini pernah mengatakan soal upaya pembunuhan terhadap dirinya.
“Andai saya dibunuh pembunuh biasa, terutama sesama petani, Rusia tidak perlu tahu,” ujar Rasputin pada Kaisar Nicholas II, dikutip dari Intisari, Kamis (19/5/2022).
Rasputin pun pernah menuturkan kalimat mengerikan yang dipercaya sebagai kutukan bagi Rusia.
“Tapi, jika saya dibunuh para Boyars (orang terhormat) dan mereka berhasil, tangan mereka akan tetap berlumuran darah."
"Sesama saudara akan membunuh saudaranya dan mereka akan saling membunuh."
"Tidak ada lagi para penguasa terhormat di negeri ini,” kalimat dari Rasputin yang dipercaya sebagai kutukan.
Pada 1914, Rasputin tetap hidup meski ditikam di lambungnya oleh seorang perempuan petani.
Beberapa pangeran di istana yang dipimpin oleh Pangeran Felix Yusupov pun sibuk menyusun rencana kematiannya.
Pada 29 Desember 1916, Rasputin diundang ke Istana Yusupov.
Mereka mengatur agar Rasputin tiba terlebih dahulu lalu dijamu dengan anggur dan kue.
Sambil menunggu kedatangan tamu lain, Rasputin dengan lahap menikmati sajian yang ada.
Ia tanpa rasa curiga bahwa makanan dan minuman itu telah diberi zat beracun potasium sianida.
Ketika Yusupov tiba dan melihat tamunya tidak terpengaruh racun tersebut, dia langsung menembaknya di punggung.
Mengutip Tribun Bangka, Rasputin terjatuh di lantai dan disangka telah mati.
Ingin memastikan kematian Rasputin, Yusupov turun dan mendekati tubuhnya. Tiba-tiba Rasputin terbangun dan mencekik Yusupov.
Rupanya Rasputin belum benar-benar mati, Yusupov pun berusaha melepaskan diri kemudian melarikan diri dan pergi menaiki tangga, Rasputin pun mengikuti.
Dari memoar Yusupov, tampak bahwa Purishkevich menembak satu kali, meleset dari sasaran, lalu mencoba lagi, dan meleset lagi.
Adalah peluru ketiga dan keempat yang berhasil mengenai kepala Rasputin hingga jatuh di salju.
Setelah ditembak dua kali, rahib gila itu pun tumbang.
Merasa yakin bahwa akhirnya dia telah tewas, pangeran terhormat tadi menendang dan menyiksanya.
Dia membawa jenazah Rasputin ke sungai Neva, lalu melemparnya ke lubang dalam es serta membenamkannya ke air yang dingin.
Mereka hampir tidak percaya bahwa Rasputin masih bernapas seperti sedia kala.
Ketika tubuhnya diangkat dua hari kemudian, tangan kanannya terletak di atas dadanya dengan tiga jemarinya memberi tanda pengampunan.
Ramalan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian dan kutukannya terhadap para pembunuh di atas segera terlaksana seiring dengan pecahnya Revolusi Rusia tahun 1917.
Sesama saudara saling bunuh dan tak ada lagi penguasa terhormat di Rusia.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | intisari,Tribun Bangka |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Mia Della Vita |