Tak hanya itu, beberapa orang lainnya juga menyusuri jalan setapak di sekitar sungai Aare.
"Kami melakukan pencarian itu tidak hanya masuk ke air, tapi di sekitarnya. Kanan-kiri sungai itu ada jalan setapak, jadi ada WNI yang melakukan pencarian itu jalan," ujarnya.
Baruno juga mengungkap bahwa ia dan beberapa WNI hanya menggunakan alat seadanya untuk melakukan pencarian.
"Kami berempat melakukan pencarian langsung di sungainya, menggunakan perahu karet," jelasnya.
Namun, ia mengungkap bahwa ada beberapa kendala yang menyebabkan pencarian ini tidak maksimal.
Baruno mengungkap bahwa penglihatannya terganggu lantaran pantulan cahaya matahari ke air sungai ketika menyusuri sungai.
Selain itu, pria yang sudah tinggal selama 16 tahun di Swiss itu juga mengungkap bahwa tenaganya terkuras lantaran harus mendayung perahu dengan cara manual.
"Pada saat melakukan pencarian kita kan manual, kita hanya menggunakan visual, tidak ada alat khusus untuk melakukan pencarian," jelasnya.
"Kadang-kadang namanya posisi visual itu kan ada titik-titik tertentu yang karena ada pantulan cahaya itu tidak bisa kita lihat ke dalam," lanjutnya.
"Kalau pas ada cahaya memantul dari air itu sulit juga, bukan hanya karena kekeruhan air," sambungnya.
(*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Source | : | TribunWow,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Mia Della Vita |