"Jadi sebenarnya anak-anak addict nih yang menjadi addict karena pain tuh, jadi contohnya ketika seorang anak make, berdasarkan alasan bukan karena mereka cuma bandel aja," jelasnya.
Di samping itu, orang-orang yang memiliki luka di hati juga dikarenakan perbedaan love language yang didapatkan dari orang-orang terdekatnya.
"Ketika mereka make karena mereka pengen lolos atau kabur dari pain, itu karena orang-orang terpenting dalam hidup mereka, contoh orangtua, pengasuh, pasangan, ring 1 mereka bukannya nggak men-support mereka, bukannya nggak sayang sama mereka, tapi tidak tahu caranya, nggak tahu love language-nya anak yang addict ini," lanjut Marshanda.
Marshanda pun mengungkapkan love language-nya yang merupakan afirmasi.
"Misal gue love language affirmation kata-kata dan touch. Jadi gue baru nangkep kalau gue disayang ketika ada yang ngomong kata-kata indah, makanya jadi pacar gue tinggal banyak omong aja gue langsung jatuh cinta, haha."
"Lagi nggak punya pacar sekarang karena gue harus menjaga diri gue, karena gue kalo jatuh cinta tuh all in parah, sampai gue korbanin hidup gue," tutup Marshanda.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari K |