Menurut laporan kisahnya berawal dari kehidupan Kanval yang tinggal di komunitas miskin di provinsi Punjab, Pakistan.
Suatu hari seorang pria bernama Zhang Shucan yang mengaku sebagai petani kaya datang ke daerahnya.
Meskipun sulit memahami karena berkomunikasi dengan bahasa berbeda, keduanya mampu saling memahami dengan bantuan alat penerjemah.
Keduanya saling berkomunikasi dengan baik dan kemudian memutuskan untuk menikah.
Kanval berpikir bisa memulai kehidupan baru dengan kondisi yang lebih baik dengan Shucan yang dianggapnya kaya.
Dia dibawa naik pesawat dan naik mobil selama empat jam dari provinsi Henan sampai di desa Dongzhang, Provinsi Shadong, Tiongkok.
Namun, pertanian skala besar yang disebutkan suaminya hanyalah pertanian biasa.
Peternakan bebek milik Shucan kecil dan rumahnya juga sederhana.
Bahkan yang lebih mengejutkan yakni suaminya yang mengaku muslim, ternyata palsu.
Alasan prinsip itulah yang paling tidak bisa diterima Kanval.
Alhasil, Kanval pergi ke kedutaan Pakistan dan meminta bantuan untuk kembali ke kota asalnya untuk menjalani prosedur perceraian.
Source | : | nypost.com,intisari,Tribun Manado |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |