Jatuh Bangun Merintis Usaha Selama Satu Dekade, Tarra Budiman Bocorkan Satu Hal Penting dalam Berbisnis

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Selain sukses menjadi seorang aktor dan entertainer, Tarra Budiman juga sukses menjadi pebisnis.

Hal ini bisa dilihat dari salah satu bisnisnya di dunia fashion yaitu Shining Bright yang telah bertahan hingga 10 tahun.

Diakui oleh Tarra bahwa ia sempat mengalami kesulitan di awal merintis brand fashionnya tersebut.

Padahal, suami Gya Sadiqah ini mengaku bahwa keuntungang besar bukanlah menjadi tujuan awalnya membangun bisnis.

"Pertama memang tidak mudah karena saya mulai dari passion. Yang saya kejar bukan mulai dari apa yang bisa saya dapatkan, tapi dari mimpi saya sebenarnya," kata Tarra ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (8/6/2022).

Bahkan, di awal pandemi, bisnis Tarra Budiman sempat mengalami kerugian yang sangat luar biasa yaitu mencapai 120 persen.

Untungnya, Tarra tidak tinggal diam dan langsung mencari cara untuk mempertahankan bisnisnya saat itu.

Aktor berusia 35 tahun ini pun berpesan untuk pebisnis muda akan pentingnya memiliki brand identity.

Baca Juga: Bisnisnya Sempat Anjlok Hingga Alami Kerugian 120 Persen di Awal Pandemi, Tarra Budiman Selamat karena Hal Ini Bahkan Bisa Tembus Pasar Internasional

“Setiap brand itu harus punya brand identity. Ketika dia punya brand identity, dia akan improve dengan apa yang terjadi sekarang,” ujar Tarra.

Menurut Tarra, tren dalam dunia bisnis pasti akan berubah-ubah, apalagi dalam industri fashion yang digelutinya.

Sebagai pemilik brand, Tarra pun harus peka dengan apa yang menjadi tren di pasar dan mengikuti perkembangan tren itu sendiri.

“Setiap tahun itu akan berubah-ubah, kayak di entertainment aja sekarang kan ada masanya, pergerakannya beda. Gimana caranya kita mengikuti yang market sekarang inginkan, jadi kita sebagai brand juga nggak boleh tutup mata,” jelasnya.

Namun, Tarra mengingatkan agar perubahan tren tersebut tidak sampai menghilangkan brand identity.

Sebab, ketika sebuah brand sudah kehilangan identitasnya yang khas, maka pelanggan setia pastinya akan hilang.

“Tapi tetap harus ada brand identitiy kita, nggak boleh keluar dari situ. Karena ketika kita keluar, dari situ loyal customer kita akan pindah,” lanjutnya. (*)

PROMOTED CONTENT