Sebab, pernikahan antara remaja 16 tahun dan sosok kepala Dusun itu hanya berlangsung dalam hitungan hari.
Menurut Hartini, ibu sang bocah, putrinya dinikahi SMN karena mendapat iming-iming.
Ia juga mengaku, sebelum anaknya nikah siri dengan SMN, keduanya sudah menjalin hubungan kurang lebih 1,5 bulan.
"Dinikahi karena ada iming-iming mau dikasih mobil Pajero, tanah, dan dibelikan rumah. Akhirnya mau dinikahi secara siri," ujar Hartini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (8/6/2022).
Pernikahan siri anaknya, menurut Hartini, tanpa mengantongi restu keluarga.
Sebab, mantan suaminya atau ayah dari pengantin perempuan, tidak dilibatkan.
Bahkan ayah pengantin perempuan sempat diusir ketika akad nikah berlangsung pada Sabtu (4/6/2022).
"Bapaknya ikut datang tapi disuruh keluar. Tahu-tahu masuk lokasi sudah sah begitu saja," katanya.
Hartini menuturkan, dua hari setelah dinikahi oleh kasun tersebut, putrinya ditalak.
"Setelah dinikahi secara siri, 2 hari kemudian ditalak. Ibu siapa tidak nelongso tahu anaknya seperti itu," kata dia.
Tak terima dengan perlakuan itu, Hartini yang saat ini tinggal di Aceh meminta kerabatnya untuk melaporkan SMN tersebut ke polisi.
Kemudian, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngawi AKBP I Wayan Winaya membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga pengantin perempuan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Mia Della Vita |