"Sedangkan untuk peziarah yang hendak mendoakan secara langsung ke makam Eril, ada peraturan dari pihak keluarga dan petugas yang berjaga di area makam."
"Salah satunya harus tertib, tidak berbondong-bondong, dan juga harus menjaga privasi keluarga," ungkap reporter Kompas TV.
Selain itu, petugas juga membatasi peziarah agar bergantian ke makam Emmeril Mumtadz.
"Bahkan petugas atau keluarga membatasi jumlah peziarah dengan 10 orang terlebih dahulu dalam waktu 10 menit."
"Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya penumpukan warga di lokasi atau area makam Eril," tutup reporter Kompas Tv.
Seperti yang diketahui, Emmeril Kahn hilang saat tengah berenang di Sungai Aere, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022).
Keberadaan Emmeril Kahn di Swiss kala itu dalam rangka mencari sekolah jenjang strata dua bagi Emmeril.
Selang mencari sekolah, mereka juga sekalian menyempatkan untuk berlibur dan berwisata di Sungai Aere.
Emmeril bersama adik dan kawannya memutuskan untuk berenang di sungai terpanjang di Swiss tersebut.
Namun saat hendak naik ke permukaan, arus sungai cukup deras dan menyeret Emmeril setelah sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya.
Padahal, saat itu kondisi Swiss sedang cerah dan pukul 10.00 pagi.
Pihak kepolisian Bern serta tim SAR yang terdiri dari polisi sungai, ambulans, dan pemadam kebakaran langsung melakukan pencarian pada Emmeril.
Hingga akhirnya, KBRI Swiss mengungkap bahwa jenazah Eril ditemukan pada Rabu (8/6/2022) pukul 06.50 waktu Swiss.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | Youtube Kompas TV |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Mia Della Vita |