Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Baru-baru ini, Ria Ricis split saat hamil tua jadi sorotan.
Saking beraninya, aksi Ria Ricis split ketika hamil 8 bulan itu bikin ibu-ibu ngilu berjamaah.
Pasalnya, Ria Ricis split di kala usia kehamilannya sudah mulai membesar.
Banyak yang khawatir dengan kondisi kehamilan Ria Ricis apabila ia nekat split.
Namun rupanya, hal tersebut dilakukan oleh Ria Ricis demi kelancaran proses persalinannya yang tinggal menghitung hari.
"32 weeks harus aktif ygy," ujar Ria Ricis.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, Ria Ricis banjir komentar ibu-ibu yang ngilu dengan aksi tersebut.
"Aku ngilu," ucap @azqiara_al****.
"Icis yg split aku yg deg"an," tambah @callme_****.
"Ngeri liat ibui split," timpal @nazwacahay****.
Kendat untuk kelancaran proses persalinan, tetap ada beberapa olahraga yang tak disarankan untuk Ria Ricis dan ibu-ibu hamil lainnya.
Lantas, apa saja olahraga yang sebaiknya tak dilakukan oleh ibu hamil?
Menurut pelatih olahraga dan pelatih stamina Fiona Donald, berikut 5 jenis olahraga yang harus dihindari oleh ibu hamil, mengutip dari Nakita.ID.
1. Yoga 'umum'
Aktivitas yoga yang biasa dilakukan oleh orang pada umumnya tak dianjurkan bagi ibu hamil.
Yoga biasa yang kerap dilakoni orang-orang pada umumnya dinilai terlalu berat dan bisa menambah suhu tubuh yang lebih tinggi.
"Ada kemungkinan suhu inti akan naik terlalu tinggi dan ini bisa menyebabkan masalah seperti cacat tabung saraf pada janin yang sedang berkembang," tutur Fiona Donald.
Maka dari itu, para ibu hamil sebaiknya mengikuti kelas yoga prenatal dengan instruktur khusus demi keselamatan janin.
2. Latihan penguatan bagian tubuh tertentu
Salah satu latihan penguatan bagian tubuh yang tak boleh dilakukan adalah latihan perut.
Apabila hendak melakukan beberapa latihan pun perlu dimodifikasi selama kehamilan agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
3. HIIT (High Intensity Training) atau latihan intensitas tinggi
Sama halnya dengan yoga 'umum', latihan kardio dengan intensitas tinggi dapat membahayakan perkembangan janin.
Apabila ingin melakukan sebuah latihan, ibu hamil disarankan mengikuti dalam intensitas rendah.
"Ibu hamil masih bisa berpartisipasi dalam latihan ini, tapi harus tetap mempertahankan intensitas yang rendah," tambah Fiona.
4. Push-up
Olahraga push-up yang berkaitan dengan perut ternyata dapat memberi tekanan terlalu banyak pada dinding perut yang sudah lemah.
Bayi yang sedang berkembang di dalam rahim pun mulai memberi tekanan pada dinding perut.
Oleh karena itu, ibu hamil tidak disarankan melakukan push-up penuh di trimester ketiga kehamilan.
Selain itu, push-up juga tidak direkomendasikan bagi ibu yang membawa banyak bayi, atau ada riawayat diastasis recti pada kehamilan sebelumnya.
Apabila ingin melakukan push-up, sebaiknya dilakukan dengan gerakan kaki belakang ditekuk tanpa menurunkan badan sepenuhnya.
5. Sit-up
Jenis olahraga terakhir yang wajib dihindari oleh ibu hamil adalah sit-up.
Seiring berkembangnya bayi, ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan sit-up setelah usia kandungannya 16 minggu.
Sit-up dapat menambah tekanan dan bisa menyebabkan masalah pada janin yang sedang tumbuh dalam kandungan.
"Sit-up boleh saja dilakukan di trimester pertama kehamilan, tapi setelah 16 minggu, bayi yang sedang tumbuh akan memanjang dan meregangkan otot perut dan melakukan sit-up hanya akan menambah tekanan dan bisa menyebabkan masalah pada janin," terang Fiona.
Bagi ibu-ibu hamil yang hendak berolahraga, latihan yang paling tepat adalah berjalan kaki dan stretching.
Melatih otot panggul juga diperlukan untuk kemudahan proses persalinan nantinya. Selamat mencoba!
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Instagram,Nakita.ID |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |