"Jadi 3 aktivitas fisik pertama terbanyak untuk perempuan dan laki-laki di usia 7-9 tahun sama yaitu kejar-kejaran, lari, bersepeda," terang dokter Listya.
Berbeda untuk anak dengan usia yang lebih besar yaitu 10-12 tahun.
Di masa ini, jenis aktivitas fisik yang mereka lakukan dipengaruhi dengan jenis kelamin.
"Di sini (10-12 tahun) sudah sedikit berbeda. Untuk dua terbanyak sama antara laki-laki dan perempuan tapi selainnya sudah khas disukai berdasarkan laki-laki dan perempuan," tutup dokter Listya.
SEANUTS II sendiri merupakan penelitian yang fokus pada nutrisi, gizi, pertumbuhan dan kebugaran anak.
Dilakukan dalam rentang waktu 2019-2021, sampel dari penelitian ini adalah anak-anak di 21 kabupaten dan 15 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Penelitian ini diselenggarakan oleh PT FrieslandCampina dan bekerjasama dengan universitas dan lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia membeberkan tujuan dari dilaksanakannya SEANUT II.
"Pada akhirnya kami berharap hasil dari studi ini bisa menjadi data komplementer karena kita tahu di Indonesia sudah ada beberapa studi-studi serupa yg ingin memprofiling soal kesehatan dan gizi," kata Andrew F Saputro.
"SEANUTS ini kita berharap para stakeholder bisa menjadi kan sebagai data juga diharapkan segala kepentingan bisa meneruskan fungsi regulasi atau program-program intervensi gizi yang lebih kena dan tepat sasaran dan ujungnya bagaimana nanti kita bisa meningkatkan status gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia," lanjutnya.
Selain Indonesia, sampel dari penelitian SEANUTS II juga mencakup anak-anak dari Malaysia, Thailand dan Vietnam.
(*)
Nyeri Saat Haid? 4 Makanan Ini Wajib Dihindari Kaum Hawa Agar Terhindar dari Rasa Kram yang Menyiksa
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Silmi |