Cedera dan trauma pada kepala atau leher bisa membuat gumpalan darah terbentuk di otak.
Kondisi ini akan mempengaruhi pendarahan di antara tengkorak dan otak.
Gumpalan yang tersangkut di otak
Gumpalan darah dari bagian tubuh lain bisa sampai ke otak lewat pembuluh darah.
Kondisi tersebut dapat memicu penyumbatan pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah ke otak.
Penyempitan atau pengerasan arteri
Aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri juga bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah di otak.
Kondisi arteri yang mengeras tersebut bisa robek saat memompa darah.
Hal itu mengakibatkan gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah yang robek.
Peradangan pembuluh darah
Peradangan pembuluh darah, terutama di vena superfisial akan meningkatkan risiko penggumpalan darah di otak.
Kondisi akibat infeksi ini bisa merusak dan membuat pembuluh darah bocor.
Sampai akhirnya, gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah yang bocor.
Efek samping pil KB
Bagi wanita, penggunaan alat kontrasepsi oral atau pil KB juga bisa menaikkan risiko penggumpalan darah di otak.
Terutama jika sebelumnya punya riwayat pembekuan darah, usia di atas 35 tahun, dan terbiasa merokok.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |