Baginya dengan mengecilkan payudaranya adalah satu-satunya kesempatan untuk menjalani kehidupan dengan normal dan bebas dari rasa sakit.
"Saya bisa kembali ke perkerjaan saya dan merasa percaya diri," kata Dani.
Dani juga menceritakan bagaimana saat payudaranya mulai tumbuh.
"Ketika saya remaja saya mengenakan seragam sekolah dan pergi ke sekolah."
"Para pria berhenti dan menggoda saya dengan klaksonnya, dan membuat perhatian yang menjijikkan," kenangnya.
"Saya berteriak dan mengatakan bahwa saya baru berusia 14 tahun," sambung Dani.
Imbas peristiwa tak menyenangkan itu, Dani selalu diantar ibunya setiap pergi sekolah.
"Ibuku akhirnya mengantarkanku ke sekolah, dan saya hanya mengatakan, 'Bu aku sudah besar', tapi ibu menjawab 'itulah masalahnya'," tuturnya.
Dani menuturkan kesulitannya saat bersekolah dengan ukuran payudara besarnya.
"Ketika saya duduk saya sulit bangkit dan rasanya seperti membawa tas besar, sepanjang waktu dan tidak bisa diletakkan," ujarnya.
Dani tidak bisa mengenakan bra berukuran yang dijual secara umum.
5 Shio Paling Tangguh Hadapi Kesulitan, Fokus Berdamai dengan Keadaan daripada Menyalahkan
Source | : | Intisari Online,Bastille Post |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |