Kala itu di kota Gudeg, Ki Joko Bodo memilih unuk menjadi pengamen.
Selain itu, Ki Joko Bodo mengaku pernah mengenyam pendidikan di tingkat kuliah pada tahun 1990.
Tetapi kampus mana, belum diketahui tepatnya.
Di masa mudanya, Ki Joko Bodo mengaku menjadi aktivis.
Ia sering bersebrangan dengan pemerintah sehingga dia merasakan hal yang biasa keluar masuk penjara.
Dari waktu kewaktu Ki Joko Bodo merasa kesulitan dalam membiayai kuliahnya lantas dia akhirnya menuju Jakarta.
Semua itu dilakukan untuk membiayai kuliahnya.
Saat di Jakarta ki Joko Bodo menjadi buruh kasar di pabrik baja.
Waktu berlalu nampaknya Ki Joko Bodo tidak mampu hidup terus–menerus di Jakarta dan akhirnya Ki Joko Bodo kembali ke Yogyakarta dan dia ikut mencalonkan dirinya menjadi lurah atau kepala desa.
Dalam proses menjadi kepala desa ternyata tidak mudah yang seperti dia bayangkan, dan Ki Joko Bodo mengikuti seleksi tahap demi tahap untuk menjadi kepala desa.
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |