Kecelakaan itu mengakibatkan kedua tulang kaki dan lengan kanannya patah.
Selain itu, Brigadir Dian mengalami pendarahan pada kepalanya.
Saat itu, Brigadir Dian harus berjuang melewati masa kritisnya dalam kondisi koma di rumah sakit selama lima hari.
"Setelah pulih, tangan kiri dan kaki kiri jadi kaku. Katanya akibat pendarahan di kepala. Saat itu penanganan terlambat, karena saya koma selama lima hari."
"Setelah itu saya harus menjalani fisioterapi, kayak orang habis stroke," ujar Dian.
Usai tragedi kecelakaan, Dian mengaku merasa putus asa untuk melanjutkan tugasnya sebagai seorang polisi.
Padahal ia baru merintis kariernya di korps cokelat yang dicita-citakan sejak kecil selama tiga tahun.
Apalagi, dokter telah memvonis lukanya tak dapat disembuhkan.
Namun, keajaiban menghampirinya, ia masih mempunyai kesempatan untuk bertugas di jajaran kepolisian.
Atas kebijakan pimpinannya, pada 2011, bapak dua anak ini dimutasi ke Polsek Purwanegara yang tak terlalu jauh dari rumahnya di Desa Pucung Bedug, Kecamatan Purwanegara.
Awalnya, Dian harus diantar jemput oleh saudaranya untuk berangkat dan pulang bertugas.
Source | : | Tribunnews.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |