Di depan angkotnya, Dedi mengakui masih ada sejumlah kendaraan roda dua.
Sementara di belakang berhenti mobil Avanza merah yang ikut terlibat kecelakaan.
"Saya posisi di jalur satu (kiri), mobil (kendaraan lain) lagi pada berhenti di lampu merah," jelas dia.
Belum lama berhenti di lampu merah, Dedi mengaku syok mendapat benturan keras menghantam angkutannya.
"Penumpang semua pada kabur, udah nggak inget lupa bayar," tutur Dedi.
"Pada kabur semua penumpang, ada yang lompat habis itu saya minggir ke trotoar keluar dari mobil," jelas dia.
Kemudian, Dedi mengatakan, dalam kecelakaan itu, ia sempat terpental ke arah depan dari kursi supirnya.
Masih belum sadar sepenuhnya, Dedi lantas turun dan mengecek apa yang baru saja terjadi.
"Saya turun dan cek ke belakang, ternyata ditabrak. Itu mobil belakang saya hancur, terus banyak banget korbannya ada yang masih di kolong mobil truk tangki ini," ungkapnya.
Menyaksikan kendaraan di belakangnya banyak yang ringsek, Dedi sampai lemas dan tak sanggup melihat musibah tersebut.
"Saya langsung getar sekujur tubuh bang. Saya jalan ke trotoar gak berani lihat, terus saya duduk bengong saja di situ," tuturnya.
"Baru habis itu ramai warga pada nolongin. Saya gak berani (mendekat) tetap duduk di trotoar saja," timpalnya.
Mobilnya ditabrak dan para penumpangnya kabur menyelamatkan diri, Dedi mengaku alami cedera pada kakinya.
"Kaki saya keseleo doang. Tapi alhamdulillah selamat semua, tapi langsung pada kabur gak ada yang bayar," pungkas Dedi.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Mia Della Vita |