Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM terpaksa menarik produk es krim Haagen-Dazs rasa vanilla dari pasaran.
Hal ini lantaran adanya temuan etilen oksida di dalam es krim Haagen-Dazs rasa vanilla yang kadarnya melebihi batas.
Dikutip dari Tribunnews.com, CEO Haagen-Dazs Indonesia, Dita Soedarjo mengumumkan bahwa jejak etilen oksida memang ditemukan dalam es krim vanilla yang diproduksi dalam rentang waktu:
Tanggal Produksi (MFD): 01/06/2021 hingga 03/15/2022 dan Tanggal Baik Dikonsumsi (BBD): 01/08/2022 hingga 27/07/2023.
Namun, Haagen-Dazs Indonesia menyebutkan bahwa temuan etilen oksida di dalam es krim hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
Meski demikian, demi alasan keamanan, kesehatan dan kenyamanan, Haagen-Dazs akan menghentikan sementara penjualan 11 es krimnya.
Kesebelas es krim tersebut adalah varian rasa tiramisu (bulk can), Belgian chocolate (minicup, pint, bulk can), dark chocolate ganache & almond (minicup, pint, bulk can), cookies & cream (minicup, pint, bulk can, stickbar), dan blueberry & cream (minicup, pint).
Selain itu ada juga varian rasa salted caramel (pint, stickbar), chocolate choc almond (stickbar), vanilla caramel almond (stickbar), macadamia nut brittle (stickbar), dan matcha green tea & almond (stickbar).
Lantas, apa sih etilen oksida yang disebut berbahaya?
Melansir Kompas.com, etilen oksida adalah bahan kimia yang berwujud gas di atas 10 derajat celcius.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |