Wawan bekerja sebagai Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pembelajaran di Pusdiklat Keuangan Umum, Badan Diklat Keuangan, Kementerian Keuangan Indonesia. Wawan merasa sangat senang atas pencapaian ini karena mendapat apresiasi dari kampus atas usaha dan upaya selama kuliah dan belajar.
“Secara personal apresiasi ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi diri untuk tetap belajar dan berkarya, walaupun sudah lulus dari UMN,” ungkap Wawan.
Setelah lulus dari UMN, pengetahuan yang diperoleh Wawan selama kuliah akan dipergunakan untuk pekerjaannya di kantor, khususnya terkait mengelola digital transformation. Wawan juga memberikan pesan untuk adik-adik yang saat ini sedang berkuliah, bahwa adik-adik harus mempunyai mindset bahwa kuliah merupakan sebuah proses yang tepat untuk belajar secara menarik dan seru, yang bukan hanya di dalam kelas saja.
“UMN banyak sekali memberikan kesempatan mahasiswa menambah pengalaman dalam hal kegiatan-kegiatan di luar kelas, seminar, workshop, sertifikasi, menjadi leader dalam tim, bahkan aktivitas lain yang berbeda dengan jurusan yang diambil misalnya terkait hobi, dan lain-lain. Jadi pastikan untuk menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya, karena semua kegiatan positif yang dilakukan di kampus pasti akan menghasilkan hal yang positif juga, baik yang bisa digunakan saat itu maupun nanti setelah lulus kuliah,” tutup Wawan.
Prestasi wisudawan berikutnya diraih oleh Richard Howin, S.T. dari Program Studi Teknik Elektro Angkatan 2018. Richard meraih predikat Wisudawan Terbaik Universitas dan Wisudawan Terbaik Prodi, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Richard mengatakan sangat bersyukur dan senang dengan prestasi yang sudah dicapainya ini.
“Senang sekali dan penuh rasa bersyukur. Berbagai pelajaran dan mata kuliah yang telah diambil pada semester-semester sebelumnya sangat berpengaruh terhadap tugas akhirku. Alhasil, tugas akhirku dapat diselesaikan dengan cukup cepat,” ujar wisudawan yang kini sudah bekerja sebagai freelance dalam sebuah proyek elektronik.
Tidak hanya berprestasi secara akademik, Richard juga merupakan mahasiswa yang aktif mengikuti beberapa organisasi seperti HIMFERA (Himpunan Teknik Fisika dan Teknik Elektro), UKM UMN Robotic Club, dan UESC (UMN English Student Council). Setelah lulus dari UMN, ia berharap ilmu dan pengalaman yang didapat bisa diterapkan juga di kehidupan bermasyarakat.
“Semoga dengan bekal yang saya dapatkan selama berkuliah di UMN dapat saya terapkan pada kehidupan bermasyarakat dengan sebaik-baiknya. Selain itu, saya dapat selalu adaptif dan memegang teguh visi, misi, dan nilai yang telah diterima oleh saya selama berkuliah di UMN,” tutup Richard.
Prestasi berikutnya diraih oleh Alwin Giovano, S.M. dari Program Studi Manajemen Angkatan 2018 yang meraih predikat sebagai Cendekia Utama dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76. Selama kuliah di UMN, wisudawan yang telah bekerja sebagai Digital Marketing di Orang Tua Group ini aktif berorganisasi di UMN yang membuatnya memiliki relasi luas.
“Pembentukan karakter saya dapatkan saat mengikuti kepanitiaan, dimana saya harus mengatur waktu saya, berani untuk berbicara didepan orang, menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan panitia,” ungkap Alwin.
Pada periode Wisuda XXII ini juga terpilih wisudawan terbaik yang mewakili masing-masing program studi (prodi). Di program sarjana, terpilih empat belas wisudawan terbaik, yakni: Richard Howin, S.T. dari prodi Teknik Elektro; Cherie Jesslyn, S.M. dari prodi Manajemen; Lydia Fransiska Imanuel, S.Ak. dari prodi Akuntansi; Tania Ciu, S.Kom. dari prodi Sistem Informasi; Jonathan, S.Kom. dari prodi Informatika; Diana Tanamas, S.Sn. dari prodi Film; Shania, S.I.Kom. dari prodi Jurnalistik; Calista Millenia, S.I.Kom. dari prodi Ilmu Komunikasi; John Christopher, S.T. dari prodi Teknik Fisika; Akhira Nabilla, S.Ds. dari prodi DKV; Evelyn Andifa Chandra, S.Ars. dari prodi Arsitektur; Daniel Endricho Xieverhino, A.Md.Par. dari prodi Diploma Perhotelan; Kevin Sherdy Lieanto, S.T. dari prodi Teknik Komputer; dan Wawan Ismawandi, M.M. dari prodi Magister Manajemen Teknologi (MMT).
Angkat Suku Dayak sebagai Tema Wisuda
Sudah menjadi tradisi dalam penyelenggaraan wisuda, UMN selalu mengangkat tema kebudayaan sebagai konsep acara. Dalam wisuda kali ini, Suku Dayak dipilih setelah sebelumnya mengangkat tema Suku Baduy. Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan sebagai usaha melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Tema-tema Suku Dayak diimplementasikan pada setiap materi visual wisuda seperti poster, undangan, bumper, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, panitia juga menggunakan seragam batik dengan motif dari Suku Dayak untuk semakin menguatkan hadirnya kebudayaan dalam wisuda kali ini.
“Semoga penyelenggaraan wisuda kali ini dapat menginspirasi wisudawan untuk menjadi wirausahawan sekaligus menjadi momentum untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selamat menjadi alumni, selamat berjuang di dunia kerja, dan jangan pernah lupa pada almamater UMN tercinta,” tutup Hardiyanto.
Penulis | : | Nira Emily |
Editor | : | Nira Emily |