"Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya, dan biasanya gerakannya malah akan mati muda," ujarnya.
"Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan."
"Bukan di Sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional. Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture," tegas Ridwan Kamil.
Gerakan Citayam Fashion Week, diakui Ridwan Kamil sebagai ruang ekspresi bagi muda mudi kalangan menengah bawah.
Dengan demikian, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut bahwa negara atau orang-orang kalangan atas tak perlu ikut campur.
"Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi, dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh."
"Tidak perlu pula individu-individu di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur."
"Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya, oleh mereka bukan Anda," tegasnya.
Kemudian, Ridwan Kamil juga mengaku kurang setuju atas pendaftaran Citayam Fashion Week pada HAKI.
"Anda dan istri sudah hebat punya kerja2 luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini."
"Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya. Hatur Nuhun," pungkasnya.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Mia Della Vita |