Terakhir terjadi pada 20 Mei 2022 lalu sekitar pukul 01.00 WIB di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Saat itulah korban menyadari bahwa ia telah dilecehkan oleh Soleh Bangbang.
"Pelaku dengan korban sudah melakukan ritual sebanyak tiga kali. Namun, dalam prosesnya korban menyadari bahwa pelaku ini telah memanfaatkan kondisi korban," kata Rizka Fadila.
Korban pun mengadu ke suaminya dan melaporkan dukun penipu itu ke anggota Polsek Cikalongwetan.
Dukun palsu ini pun diamankan polisi dan terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara karena tindak kekerasan seksual.
Melansir Kompas.com, beberapa penelitian mengungkap mengapa banyak orang yang masih mempercayai praktik klenik, dukun, dan paranormal di era modern ini.
Psikolog mengatakan bahwa manusia memang tak bisa terlepas dari kepercayaan akan takhayul dan cerita lama.
Saat mempercayai takhayul, kekuatan gaib, dan hal mistis semacamnya membuat manusia merasakan kesenangan dari menemukan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan.
Otak manusia disebut memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa yang terjadi.
Kepercayaan pada paranormal dan dukun ini dipercayai menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.
"Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan," ungkap Jennifer Whitson seorang psikolog dari University of Texas.
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |