Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kasus kejahatan seksual kembali terjadi di tanah Air.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Selasa (26/7/2022), remaja berusia 14 tahun di Bogor dilecehkan oleh paman dan tetangganya.
Paman korban yang berinisial F (32) telah diringkus polisi, sementara pelaku lain berinisial N masih bebas berkeliaran.
Ibu korban berinisial T menyebut bahwa pelaku dan korban yang masih bertetangga kerap bertemu dan berpapasan setelah kasus ini mencuat.
Sang ibu mengungkap bahwa sang anak kerap ketakutan hingga jarang keluar rumah karena enggan bertemu dengan pelaku yang masih belum ditangkap.
"Kadang suka bentrok (berpapasan) kalau keluar, dia kan berlalu lalang lewatnya ke sini, makanya anak saya (korban) ketakutan, jadi dia di rumah aja, keluar juga sebentar," kata T.
Diketahui bahwa korban mengalami pelecehan seksual hingga hamil dan melahirkan di usia 14 tahun.
Sang bayi kini berusia 11 bulan dan dirawat oleh kerabat, sementara keluarga inti tengah mendampingi korban yang terguncang psikisnya.
"Alhamdulillah lahirnya normal. Sekarang (bayi) diurus sama saudara saya," kata T.
"Karena saudara saya inginnya saya lebih fokus ke ini (korban) dulu. Alhamdulillah membantu, jadi biar mereka yang urus," lanjutnya.
Kini T hanya bisa berharap agar polisi segera menuntaskan kasus anaknya ini.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC mengungkap bahwa kepolisian telah menerima laporan kasus ini dan telah mengamankan pelaku berinisial F.
Siswo DC menyebut bahwa pelecehan seksual ini terjadi berulang kali sejak November 2020 hingga Mei 2021.
Melansir dari Kompas.com, Ratih Ibrahim psikolog klinis, mengungkap bahwa trauma karena pelecehan seksual adalah trauma yang serius.
Dibutuhkan sesi terapi yang bisa berlangsung panjang agar korban mampu untuk pulih.
"Sesi-sesi terapi yang dibutuhkan bisa berlangsung panjang, sampai yang bersangkutan mampu membangun kekuatannya untuk memulihkan diri," kata Ratih.
Menurutnya, dukungan keluarga serta berdoa juga merupakan bagian dari psikoterapi yang bisa membantu korban untuk bangkit.
"Berdoa juga merupakan cara yang membantu bersamaan dengan psikoterapi," ujar Ratih.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |