Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Penyanyi Widi Mulia mengalami keguguran setelah mengabarkan kehamilannya yang keempat.
Melalui Instagramnya, istri Dwi Sasono dinyatakan keguguran di usia kandungan yang masih 10 minggu.
“Setelah pemeriksaan USG terakhir di tanggal 17 Juli, kamu sekeluarga harus mengikhlaskan janin calon adik Dru, Widuri & Den Bagus yang berhenti berdenyut di umur kehamilan 10 minggu,” tulisnya di Instagram @widimulia.
Perempuan berusia 43 tahun ini mengungkapkan bahwa di usia kandungan 6 minggu ia sempat mengalami flek.
Setelah melakukan pemeriksaan, Widi Mulia akhirnya mengetahui bahwa denyut jantung janinnya berada di bawah kategori sehat.
Sempat berupaya minum obat-obatan untuk menguatkan jantung janin, tapi sayang hal tersebut tidak berhasil.
Dokter akhirnya menyatakan bahwa jantung janin di dalam kandungan personil Be3 ini berhenti berdetak.
Walau gagal mendapatkan anak keempat, Widi Mulia dan Dwi Sasono mengaku telah ikhlas.
Sebenarnya, kehamilan pada ibu yang telah berusia 40 tahun atau lebih memang sangat berisiko.
Melansir Kompas.com, peluang hamil pada perempuan di atas usia 35 tahun cukup kecil karena berhubungan dengan faktor kesuburan.
Ini lantaran jumlah sel telur wanita yang mengalami penurunan signifikan di usia 35 tahun ke atas dan terjadi dengan alami.
Bukan hanya jumlahnya, beberapa kondisi yang membuat peluang hamil di usia 35 tahun ke atas antara lain sel telur tidak sehat, ovarium tidak bisa melepaskan telur dengan baik, kondisi kesehatan yang menghambat kesuburan.
Bagi perempuan yang bisa hamil di usia lebih dari 35 tahun atau bahkan 40 tahun, ada risiko-risiko terkait kondisi ibu dan janinnya.
Seperti dikutip GridHealth.id, risiko hamil di atas usia 40 tahun adalah sebagai berikut:
Keguguran
Ibu hamil di usia lebih dari 40 tahun punya kemungkinan besar mengalami keguguran di awal kehamilan.
Risiko sekitar 25% pada wanita di atas 35 tahun dan lebih dari 90% jika kehamilan di atas usia 45 tahun.
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan
Wanita di atas usia 35 tahun punya kemungkinan 4-8 kali lebih besar mengalami kehamilan ektopik dibandingkan wanita di bawah usia 35 tahun.
Risiko yang lebih tinggi ini terjadi karena akumulasi faktor risiko dari waktu ke waktu seperti infeksi panggul dan masalah dengan saluran tuba.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah kondisi ketika kadar gula meningkat yang merupakan salah satu komplikasi kehamilan dan bisa mempengaruhi ibu dan bayi.
Wanita yang hamil di atas usia 40 tahun disebut punya kemungkinan 3-6 kali lebih tinggi mengalami komplikasi ini dibandingkan wanita yang berusia 20-29 tahun.
Preeklamsia
Ibu hamil di usia 40 tahun atau lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi yang kemudian menjadi preeklamsia.
Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan organ dan bahkan bisa mengancam jiwa ibu serta bayinya.
(*)
7 Bulan Berjuang, Nikita Mirzani Terharu Berhasil Bawa Lolly dan Penjarakan Vadel Badjideh
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Silmi |