Walau begitu, banyak faktor di luar kendali yang dapat mendukung kemenangan maupun kekalahan tim, seperti kondisi air, arah angin atau perubahan cuaca.
Tingkat kemahiran pun belum tentu menjamin suatu tim akan menjadi juara.
Kerap kali, rasa percaya diri yang berlebihan dapat menjadi faktor kekalahan tim.
Hal ini ditegaskan pula oleh Kristano Reinhart atau yang akrab disapa Randy, pendayung yang telah beberapa kali mengikuti kejuaraan dunia dan pernah bergabung dengan tim Dubai.
“Indonesia memiliki banyak calon atlet dayung berbakat dan JDBF dapat menjadi ajang yang tepat untuk menampilkannya."
"Banyak hal seru dan di luar dugaan bisa terjadi di JDBF ke-4 kali ini. Tim yang berpengalaman mungkin akan mendominasi, tapi tim-tim baru akan berjuang semaksimal mungkin dalam menampilkan performa terbaiknya.”
“Sebagai tim newbie, kami tertarik mengikuti JDBF karena ingin mencoba hal baru. Kami sangat suka olahraga dan tergabung di satu klub olahraga."
"Selain mencoba hal yang baru, olahraga ini menantang kami untuk keluar dari comfort zone dan sekaligus bisa memberi pengalaman untuk membuat tim kami menjadi lebih solid."
"Olahraga ini juga bisa menjadi satu alternatif untuk beraktivitas di udara terbuka yang lokasinya masih di Jakarta,” ujar Nadia Mulya, kapten tim The Alphamacdolls yang juga seorang pemerhati lingkungan.
Selain mencari bibit-bibit atlet dayung dan memasyarakatkan olahraga dayung di Indonesia, JDBF juga menjadi sebuah event yang mendukung inklusivitas dan menjunjung tinggi nilai keberagaman, persatuan juga sportivitas.
Selain lomba dayung, dalam festival ini juga akan diadakan bazaar, games, pertunjukan budaya serta musik, dan menerapkan standar keselamatan dan protokol kesehatan secara ketat.
(*)
Nyesek, Anjing Bernama Pudding Setia Tunggu 9 Majikan yang Jadi Korban Tewas Pesawat Jeju Air, Begini Akhirnya
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |