Album Wijayakusuma milik Ardhito sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
Wijayakusuma ini menjadi kumpulan karya keenamnya setelah lima album pendek beruntun.
Sejak Ardhito muncul pada 2013, musik karyanya berada di seputaran pop dan jazz dengan lirik bahasa Inggris.
Kali ini, untuk pertama kalinya melalui delapan lagu dalam Wijayakusuma, Ardhito melahirkan karya sendiri dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya.
Ardhito mengaku melihat dampak tak baik dari karya-karya sebelumnya yang menggunakan Bahasa Inggris.
"Misalnya, teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya.
Baca Juga: Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Penyalahgunaan Narkoba Ardhito Pramono
Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengkaryaan," ungkap Ardhito sebagaimana siaran pers yang diterima TribunStyle.com.
Demi mencapai tujuan tersebut, Ardhito mendapat banyak arahan dari Narpati 'Oomleo' Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Alhasil, Ardhito menulis lirik-liriknya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Single pertamanya, berjudul sama dengan nama album, memuat pilihan kata yang jarang digunakan.
Lagu Wijayakusuma dipadu dengan bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh pelaku macapat bernama Peni Candra Rini.
Ada pula padanan yang tersusun cukup gamblang seperti 'Berdikari' maupun 'Rasa-rasanya', hingga yang dibalut ambiguitas pada 'Daun Surgawi' juga 'Asmara'.
Ardhito bereksplorasi dalam bercerita tanpa mengaburkan kisah lagunya.
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan.
Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," ungkap Ardhito Pramono.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul: Viral Video Syur Mirip Ardhito Pramono, Trending di Twitter, Fans Pertanyakan Kebenaran (*)
Profil Carmen, Idol Kpop Asal Indonesia yang Bakal Debut di SM Entertainment, Tergabung dalam Member Hearts2hearts