Daniel Handoko Santoso sendiri merupakan pria asal Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pendaftarkan dengan nomor permohonan DID2022053127 itu didaftarkan pada 24 Juli 2022, yakni dua hari sebelum Baim Wong mencabut pendaftarannya.
Daniel mendaftaran Citayam Fashion Week ke kelas 25 yang merliputi merek untuk pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Usai pendaftarannya disetujui, rencananya Daniel akan menggunakan nama 'Citayam Fashion Week' sebagai merek pakaian laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Selain itu, jika disetujui masuk ke kelas 25, maka Citayam Fashion Week ini akan meliputi merek alas kaki, alas kaki untuk anak-anak, alas kaki untuk orang dewasa, alas kaki untuk pria, alas kaki untuk pria dan wanita, alas kaki untuk wanita, baju kaos (t-shirt), baju ketat, Baju koko, baju olahraga, baju rajut (pakaian), barang-barang pakaian, alas kaki dan tutup kepala untuk bayi dan balita, beskap, blazer.
Tak hanya itu saja, kelas 25 ini juga meliputi pakaian formal seperti blazers, blus, bra, busana, yaitu busana santai, kaos kemeja, sweter, hoodie, topi, gaun, rok, celana, jaket, selendang; toques, jas lab, pakaian dalam, ikat pinggang, tank top, kaus kaki dan sarung tangan, cardigan, celana, celana boxer, celana dalam [pakaian], celana hujan, celana jeans, celana kasual, celana kulit, celana pendek, celemek [pakaian], celemek plastik, dasi, dasi kupu-kupu, dasi sutra, daster, gaun, gaun [pakaian bisnis], gaun pengantin, gaun pengiring pengantin, gaun rajut, gaya pakaian luaran (outerclothing) non-jepang.
Kemudian, beberapa aksesoris seperti gesper, Hot pants, ikat pinggang, ikat pinggang uang, jaket, jaket, jaket baran,g, jaket bersepeda, jaket bomber, jaket ringan, jaket untuk pengendara sepeda motor, Jaket-jaket, jas hujan, jas hujan motor, jas kulit, jas mandi, jilbab, jumpsuits [pakaian], kain luaran, kaos grafis, kaos kaki panjang, kaos oblong, kaos polo, kaos singlet, kaos t shirt, kau, kaus kaki, kaus kaki pria, kaus pakaian pun juga masuk dalam kelas 25.
Daniel pun juga terang-terangan mengungkap alasannya mendaftarkan nama 'Citayam Fashion Week' ini.
Ia mengaku tak ada niat sedikit pun untuk mendapatkan keuntungan dari pendaftaran nama Citayam Fashion Week ini sebagai merek dagang.
"Merek bisa ditolak jika ada itikad tidak baik. Tapi kata itikad tidak baik ini kan abu-abu, tergantung pada cara orang memandangnya," ujarnya.
"Tidak ada sedikitpun niat, untuk mengambil suatu keuntungan lewat penjualan busana yang mengatasnamakan Citayam Fashion Week ini," lanjutnya.
Ia juga mengaku ingin menjadikan nama 'Citayam Fashion Week' lebih terangkat.
"Fokus saya mendukung dan mengembangkan produk Citayam Fashion Week yang saat ini sudah ada, sehingga euforia bisa kita angkat lagi," jelasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunseleb |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |