Ia berharap agar mereka mengucapkan bela sungkawa ke makam mendiang.
"Sebenarnya kami dari awal meminta bahwasanya Pak Ferdy Sambo datang ke Jambi untuk mengantarkan jenazah anak kami," ujarnya.
"Sebagai dia seorang ayah di sana, sebagai tuan rumah di sana, dia seharusnya mengantarkan jenazah anak kami ke Jambi," lanjut dia.
Mengenai ucapan bela sungkawa yang baru diucapkan ke publik usai hampir 1 bulan kepergian mendiang, Rohani menilai hal itu sangat terlambat.
Kendati begitu, pihak keluarga mengaku tetap memaafkannya.
"Tentang beliau (mengucapkan-red) bela sungkawa, sudah terlambat sebenarnya, tapi kami tetap memaafkan."
"Tapi tetap juga kasus ini harus diungkap sebenar-benarnya dan hukum akan berlaku," ujarnya.
Rohani juga mengungkap, orangtua Brigadir J berharap istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawati bisa datang ke Jambi.
Pihak keluarga menilai jika Putri tahu betul apa yang sebenarnya terjadi saat itu.
"Orangtua sebenarnya ingin Ibu PC beserta Pak Ferdy Sambo langsung datang ke Jambi untuk berbelasungkawa dan memohon maaf kepada anak kami Yosua," ujarnya.
"Ibu PC pasti tahu apa yang terjadi di dalam rumah itu, karena dia kan tuan rumah di sana," lanjut Rohani.
"Jadi pasti di dalam kejadian itu mungkin dia melihat sendiri, jadi tahu dia apa yang terjadi di sana," pungkas dia.
(*)
Source | : | Tribun Wow,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Mia Della Vita |