"CCTV sudah saya pegang, jelas banget kejadiannya, kasar banget," ungkapanak Presiden Joko Widodo itu.
Gibran mengatakan bahwa kasus ini belum selesai meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf di depan publik.
Ia merasa jika Hari Misbah perlu dihukum oleh komandannya karena baru merasa bersalah ketika kejadian ini viral.
Apalagi kala itu Hari Misbah sedang tidak bertugas mengawal siapapun, sehingga tidak ada alasan dirinya bisa melukai warga.
"Kalau bagi saya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral, mereka nggak minta maaf."
"Kalau saya nggak terima warga digituin, dia nggak salah kok. Paspampres juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa."
"Kalau saya nggak terima warga digituin. Tugasku ngelindungi warga, urusannya Paspampres dengan komandan."
"Tidak ada harapan. Itu sanksi urusan komandan, tanggung jawab saya melindungi warga yang dipukul," tutur Gibran, dikutip dari Tribun Solo.com.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan bahwa dirinya akan berusaha untuk terus mendengar segala aduan masyarakat Solo baik itu secara langsung atau melalui media sosial.
"Semua laporan warga saya terima. Kebetulan di post di Twitter txtdrberseragam dan viral," tandasnya.
(*)
5 Rekomendasi Drakor Kim Ji Won, Terbaru Jadi Dokter Jenius di Doctor X: Age of the White Mafia
Source | : | Twitter,Tribun Solo |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Citra Widani |