Prilly kemudian mengungkap bagaimana caranya meraih karir mentereng dan popularitas yang dinilainya tak mudah.
"Aku gak mungkin star syndrome karena untuk berada di posisi ini tuh perjalanannya panjang, tidak mudah, dan tidak cepat," kata Prilly Latuconsina.
"Aku berkarir saat media sosial belum ada, cuma ada Friendster waktu itu, mana ada orang bisa nyari aku di sosial media terus follow aku," lanjutnya.
Memulai karir saat media sosial belum booming, Prilky mengaku bersaing dan casting sana sini demi mendapat peran.
"Awal-awal aku main sinetron, Instagram baru launching, aku pake cuma buat nge-post foto SMA," kata Prilly.
"Tidak mudah untuk aku jadi terkenal, benar-benar memerlukan talent," lanjutnya
"Casting sana sini, bersaing karena kualitas akting kita, bukan karena followers kita," sambungnya.
"Karena prosesnya panjang dan gak mudah, aku gak merasa tinggi saat di posisi sekarang," lanjutnya.
Prilly lantas mengungkap bahwa ia memberikan banyak pengorbanan saat syuting seperti tetap berakting dan wawancara saat sedang sakit.
"Teman-teman mungkin juga tahu dulu pernah wawancara aku pas aku sakit di mobil pake oksigen sakir tipes," kata Prilly.
"Tidur di pinggir lokasi syuting bareng kru, jadi buat apa aku star syndrome," sambungnya.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Mia Della Vita |