"Akhirnya saya ketika melihat langsung, saya baru dikasih tahu, ini adalah yang disabilitas, ini yang kita sebut autism, ini yang mana, ternyata berbeda," ucap Vino G Bastian.
"Cuma kan kita nggak pernah tahu dia apa disabilitasnya, apa penyakitnya."
"Begitu saya dapat peran ini, saya nggak boleh salah nih. Ininya itu ke mana. Karena yang saya tahu, bahkan di Korea-nya sendiri pun metode yang diambil oleh si aktornya pun beberapa dikritik," imbuhnya.
Selain itu menurut Vino, memainkan sebuah film yang diadaptasi ulang merupakan hal yang cukup sulit.
Sebab, penonton sudah pasti akan membandingkan dengan film aslinya.
Namun, Vino berharap penonton tak hanya melihat film ini sebagai sebuah adaptasi, tetapi juga dapat mengambil pesan penting di dalamnya.
"Susahnya pasti jadi dibanding-bandingin sih. Yang original sudah pasti terbaik karena dia original," lanjutnya.
"Film remake berhasil pun nggak akan bisa seperti itu karena kalau nggak ada originalnya," kata Vino G Bastian.
"Jadi saya bilang film originalnya apapun itu, itu adalah yang terbaik. Karena itu sebagai batu loncatan untuk film remake-nya," tuturnya.
Miracle In Cell No.7 aslinya adalah film Korea bercerita seorang pria sekaligus ayah disabilitas yang mendadak ditangkap dan dipenjara atas tuduhan pembunuhan dan pelecehan seksual.
Adapun film Miracle in Cell No. 7 akan tayang di bioskop mulai 8 September 2022.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Ayu Wulansari K |