Grid.id – Badan Riset dan Inovasi (BRIN) perlu memastikan dampak cahaya buatan (ALAN) pada area eduwisata Glow di Kebun Raya Bogor.
Riset tahap pertama T0 dan T1 telah dilakukan oleh BRIN selama periode Januari hingga Juni 2022.
Untuk sementara yang hasil riset tersebut mengemukakan bahwa intensitas cahaya GLOW tergolong sangat rendah untuk menimbulkan dampak negatif ke tumbuhan.
Tidak ditemukan adanya pemicu aktivitas fotosintesis di malam hari.
Saat ini, BRIN sedang menyelesaikan riset T2 dengan melibatkan aktivitas pengunjung pada lokasi yang menjadi obyek program Glow.
Riset tersebut akan berlangsung hingga Desember 2022. Data T2 nanti kita bisa melihat kecenderungan pengaruhnya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan hasil riset tahap pertama menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan dari cahaya buatan dari program Glow terhadap pohon-pohon di Kebun Raya Bogor (KRB).
Lampu-lampu yang menghiasi lima taman yang masuk dalam program Glow juga memiliki tingkat pencahayaan yang rendah.
Baca Juga: Employee Outing di Kebun Raya Bali: Semarak Kemerdekaan, Rayakan Kebersamaan
Setiap program yang akan dilaksanakan di Kebun Raya, termasuk program Glow di KRB sudah melalui pertimbangan, kajian dan persetujuan dari BRIN.
Menurut Handoko, program Glow yang dikembangkan di KRB memiliki nilai edukasi yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini.
Dengan metode komunikasi yang adaptif dengan perkembangan zaman ini, BRIN berharap KRB dapat menjadi tujuan dan rujukan bagi anak-anak muda.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia |