Sadrine adalah seorang wanita terkenal di Paris, dia mengetuk pintu rumah Marcel yang sederhana tahun 2010.
Dia menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang pialang yang tertarik membeli rumah dan tanah yang dimilikinya itu.
Tapi Marcel menolak tawaran itu.
Sadrine tidak menyerah, dia mengundangnya makan malam dan Marcel tertarik dengan tawaran itu.
Keduanya saling bertemu dan justru mereka saling jatuh cinta sejak pertemuan itu, setahun kemudian mereka menikah.
Pasangan yang agak tidak biasa itu menikah di balai kota Puy-Saint-Pierre, sebuah desa kecil berpenduduk 500 jiwa.
Puy-Saint-Pierre dan dengan indahnya bersarang di sebuah lembah yang dikelilingi oleh puncak-puncak yang tertutup salju.
Banyak orang di desa itu saling kenal dan hadir ketika Sandrine tiba di pesta pernikahan, mereka mengenakan gaun merah anggur, sangat elegan, mahal dan cerah dan memegang buket mawar kuning dan merah cerah.
Si tua Marcel, di sisi lain, tampak sangat terabaikan dibandingkan Sadrine dia datang mengenakan jas tua dan dengan rambut acak-acakan.
Namun setelah menikah, Sandrine terus tinggal di Paris, sementara Marcel masih tinggal di gubuknya di Pegunungan Alpen.
Source | : | intisari-online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |