Kecerdasan itu kita bisa melihat dari bentuk huruf M atau N dari penulisnya, bahwa tulisan beliau ini huruf M atau N nya bisa dibilang tajam-tajam," kata Tessa.
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga termasuk orang yang dapat melihat secara general.
Mantan Kadiv Propam itu dalam kepolisian juga memiliki prestasi yang baik.
"Dalam arti gambaran besar ia juga cepat mengambil keputusan. Dia juga bisa membicarakan mungkin hal-hal yang kontroversial tapi tanpa menyinggung lawan bicaranya," sambungnya.
Pola pikir yang cerdas juga bisa terlihat dalam guratan tulisannya yang tegas, jadi memang tidak heran kalau sebelum kasus ini Beliau memiliki karir yang cemerlang," ujar Tessa.
Tessa Sugianto menuturkan jika Ferdy Sambo sulit untuk menerima masukan dari orang lain.
Hal itu dikarenakan tulisan tangan saat membuat huruf 'E' cenderung sempit.
Bahkan, tersangka kasus pembunuh Brigadir Yoshua itu juga termasuk orang yang temperamental, mudah marah, dan mudah tersinggung.
"Jadi tidak terlihat ada look-nya. Itu biasanya penulis yang seperti ini, punya kecenderungan untuk tidak bisa mendengarkan masukan atau saran dari orang lain. Cuma mungkin kita bisa memaklumi, karena pola pikir beliau yang cerdas itu kan jadi ya mungkin., dia merasa sudah tahu nih caranya seperti ini," kata Tessa.
"Ia juga sensitif. Yakni sensitif terhadap kritik, dan sensitif terhadap saran. Ia memng kecenderungan sulit menerima saran dari orang lain. Hal itu terlihat dari huruf d atau huruf t dari penulisnya.
Biasanya huruf d-nya itu memang besar-besar tangkainya jadi seperti balon ya, jadi look-nya semakin besar, dan ciri ini biasanya penulisnya mudah tersinggung," jelas Tessa.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Instagram,TribunStyle.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |