Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Udang adalah salah satu makanan laut yang enak, bergizi, dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia terbiasa membuang bagian kepala dan kulitnya, sebelum dikonsumsi.
Alasannya adalah bagian kulit dan kepala udang seringkali dianggap tidak bergizi dan bermanfaat.
Bahkan ada yang beranggapan bahwa bagian yang keras ini bisa melukai rongga mulut ataupun tenggorokan.
Padahal, kepala dan kulit udang yang dibuang ini menyimpan banyak gizi serta manfaat bagi kesehatan.
Melansir Kompas.com, kepala, kulit, hingga ekor udang ternyata mengandung senyawa bernama chitosan.
Senyawa ini ternyata bermanfaat dalam menurunkan kolesterol jahat hingga melawan obesitas.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Phsyiology.
Studi yang lebih dalam juga menemukan bahwa senyawa chitosan dalam bentuk suplemen bisa meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat.
Para peneliti pun meyakini bahwa rutin mengonsumsi kepala dan kulit udang secara rutin dapat mengatasi masalah kolesterol tinggi dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Lantas, bagaimana cara mengonsumsi kulit dan kepala udang yang keras tanpa menyakiti rongga mulut?
Caranya adalah dengan mengolahnya menjadi kuah kaldu.
Seperti dikutip dari Sajian Sedap, kulit dan kepala udang memang banyak diolah menjadi kaldu di beberapa negara.
Contohnya adalah di Thailand, di mana kaldu udang ini digunakan untuk hidangan tom yam, sup ikan, atau olahan ikan berkuah.
Berikut cara membuat kaldu dari kepala dan kulit udang:
- Cuci bersih kulit dan kepala udang.
- Sangrai kulit dan kepala udang dalam minyak sedikit sampai berwarna kemerahan, kering dan aromanya wangi.
- Tuang air mendidih ke dalamnya.
- Masukkan sepotong jahe untuk mengurangi rasa amisnya.
- Rebus di dalam api kecil sampai air berkurang dan kuah menjadi orange kecokelatan.
- Angkat lalu saring, kaldu udang siap digunakan untuk segala jenis masakan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |