Sebelum tewas Fera selalu mengeluhkan bahwa dia diperlakukan kasar oleh DP yang saat itu sedang menjalani masa pendidikan sebagai anggota TNI dari satuan Rindam II Sriwijaya.
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran dengan Deri. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong. Jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini, ibu Fera.
Tak tahan dengan tingkah DP, Fera memutuskan mengakhiri hubungannya yang telah dijalin sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Namun, DP lagi-lagi selalu mencari korban.
Makan jeruk di samping jenazah
Dilansir dari Kompas.com, dalam sidang Mayor D Butar Butar sebagai Oditur membacakan dakwaan yang diberikan kepada Prada DP.
Dalam dakwaan terungkap setelah memutilasi Vera, Prada DP duduk santai di samping jenazah sembari mengisap satu batang rokok serta memakan buah di dalam kamar penginapan yang jadi tempat memutilasi.
Baca Juga: Ibu dan 2 Balitanya Jadi Saksi Pembunuhan, Anaknya Merangkak di Kaki Pelaku untuk Menyelamatkan Diri
"Terdakwa memakan jeruk dan mengisap rokok di kamar sembari nonton TV.
Tangan korban ketika itu diletakkan di atas kloset kamar mandi dan sudah dalam keadaan tewas," kata Mayor D Butar Butar dalam persidangan.
Buah jeruk tersebut sebelumnya dibeli Prada DP di pasar tak jauh dari penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, saat membeli tas, koper, serta gergaji sebagai alat mutilasi.
Seluruh barang tersebut rencananya digunakan Prada DP untuk membungkus jenazah korban.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Tribunkaltim.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |