Buruknya demonstrasi para mahasiswa itu mendapat dukungan dari tentara.
"Diakui oleh Kemal Idris bahwa itu pasukan Kostrad yang dia pimpin, bergabung dengan mahasiswa," kata sejarawan Asvi Warman Adam saat diwawancarai Kompas.com pada Sabtu (2/10/2021).
Lalu mahasiswa mengepung Istana Kepresidenan dan menyuarakan Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat.
Salah satunya dengan menuntut pembubaran PKI.
Pada saat itu, para tentara beranggapan bahwa PKI-lah yang berada di balik G30S.
Masa-masa pasca tragedi G30S semakin membuat Soekarno getir.
Bagaimana tidak, selama periode 1965-1967, para jenderalnya yang dulu sangat patuh pada Soekarno, kini tak mau lagi mendengar ucapan atau perintahnya.
"Bahkan dia pernah menerima pamflet yang menuduhnya sebagai dalang utama G30S," tulis Asvi dalam bukunya yang berjudul Bung Karno Dibunuh Tiga Kali?.
"Langsung saja Soekarno marah besar dan sangat geram."
Puncak jatuhnya pemerintahan Presiden Soekarno terjadi pasca Surat Perintah 11 Maret atau yang biasa disebut Supersemar.
Lewat Supersemar, Soeharto lalu mengambil alih kekuasaan.