Grid.ID - Kehidupan manusia telah berkembang menjadi semakin kompleks sejak manusia tercipta di dunia.
Salah satu yang membedakan kita dengan makhluk hidup lainnya adalah dalam hal kecerdasan (intelligence).
Sebagai sebuah anugerah utama, yang bukan saja membantu manusia purba untuk bertahan hidup di muka bumi tetapi juga menjadi sebuah perangkat
yang mampu mendefinisikan kemanusiaan itu sendiri, kecerdasan (pikiran, otak – sebagai alatnya) telah membawa manusia mengarungi ribuan tahun hingga saat ini, dan kini manusia pun telah mampu menciptakan sebuah kecerdasan di luar dirinya.
Kita mengenalnya sebagai kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Ada tiga tahapan kecerdasan dalam perkembangan manusia itu sendiri, yang diberi istilah LIFE 1.0 hingga 3.0. Life 1.0 adalah bentuk awal kecerdasan yang sangat sederhana dan biologis sifatnya.
Kecerdasan ini belum dapat menciptakan perangkat lunak dan perangkat
kerasnya sendiri, semua masih sangat tergantung pada DNA dan perubahan secara evolusioner.
Life 2.0 adalah perkembangan lebih lanjut kecerdasan yang bersifat kultural.
Pada tahap ini manusia telah mampu menciptakan perangkat lunaknya sendiri (sistem kognisi, bahasa, profesi, seni, pengetahuan), tetapi belum bisa menciptakan perangkat kerasnya.
Karena kemampuan menciptakan dan mengelola perangkat lunak itulah, manusia pada tahap ini mampu bertahan hidup, dan membentuk tatanan sosial.
Life 3.0 merupakan tahapan kita saat ini, ditandai dengan lahirnya spesies baru bernama teknologi.
Manusia telah mampu menciptakan perangkat kerasnya, bahkan secara sederhana membuat entitas kecerdasan baru di luar dirinya.
Inilah awal dari era kecerdasan buatan.
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |