Sayangnya, setibanya di sana, Zhang menyebut bahwa Yang pergi ke Shanghai menyusul adik lelakinya yang dipenjara.
Orang tua Yang tentu saja tak percaya dengan hal ini dan tahu benar bahwa anaknya tak mungkin ke sana ketika sang adik dipenjara selama beberapa tahun.
Orang tua Yang kemudian mengadukan hal ini ke kantor polisi, sayangnya tak ada banyak bukti hingga akhirnya kasus ini berakhir sebagai kasus penghilangan.
Selama bertahun-tahun, orang tua tak tahu di mana Yang berada dan berharap agar sang anak segera kembali.
Pada 2011, adik Yang pun keluar dari penjara dan segera memulai pencarian sang kakak yang tak kembali selama bertahun-tahun.
Adiknya curiga jika sang kakak dibunuh oleh keluarga sang suami dan bertekad mencari keadilan.
Pada 2022, kasus ini pun menemukan titik terang ketika Wang Qingxian, gubernur baru Anhui, Tiongkok menurunkan tim untuk mengusut kasus ini.
Polisi pun terus menerus mengawasi gerak-gerik keluarga Zhang.
Hingga pada 21 Juli 2022, Zhang mengaku kepada polisi bahwa ia membunuh Yang dan menguburnya di taman belakang rumah.
Kini taman itu telah dibangun rumah tiga lantai dan supermarket guna memendam rahasia keji dan jasad istrinya selama 15 tahun ini.
Saat hendak menggali lantai di rumah itu, ditemukan banyak pot kaktus dengan potongan kain merah bintik-bintik.
Hal ini merupakan jimat yang kerap digunakan agar arwah tak balas dendam.
Zhang pun kini ditangkap polisi atas dugaan pembunuhan dan tengah menjalani penyelidikan.
(*)
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |