Furuta diduga melakukan upaya untuk memadamkan api, tetapi lambat laun tubuhnya menjadi tidak responsif.
Furuta akhirnya meninggal setelah serangan yang berlangsung selama 2 jam pada hari itu.
Takut tertangkap polisi, para pelaku kemudian membungkus tubuh Furuta dengan selimut, menempatkannya di drum bervolume 208 liter, dan mengisinya dengan semen basah.
Pada pukul 8 malam, mereka membawa drum ke sebuah daerah bernama Koto di Tokyo, kemudian membuangnya ke dalam truk semen.
Beberapa pelaku ditangkap pada akhir Januari 1989 atas kasus pemerkosaan gadis lain.
Pada 29 Maret, setelah interogasi lebih lanjut, mereka mengakui kejahatan yang mereka lakukan terhadap Furuta dan menyeret pelaku lainnya.
Drum berisi tubuh Furuta ditemukan keesokan harinya, pada 30 Maret 1989.
Tak lama berselang, pengadilan atas kasus ini dimulai dengan mendatangkan seluruh pelaku, namun vonis terhadap pelaku dirasa tidak adil dalam pandangan masyarakat, yang paling ringan adalah hukuman penjara 7 tahun sementara yang terberat 20 tahun.
Hakim kesulitan memenuhi tekanan publik sebab para pelaku masih di bawah umur.
Junko Furuta dimakamkan pada 2 April 1989. Keluarga dan teman-teman dekatnya hadir di sana bersama kesedihan yang mendalam.
Kisah tragis Junko Furuta, gadis paling cantik di sekolahnya, abadi dalam karya seni novel, film, hingga lagu.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul, Kisah Tragis Junko Furuta, Gadis Paling Cantik yang Disiksa dan Dirudapaksa Secara Brutal Karena Menolak Cinta Antek Yakuza
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nira Emily |