Berpangkat Pembantu Letnan Satu (Purn.) Tatang Koswara seorang Sniper atau penembak runduk TNI-AD terbaik Indonesia yang lahir di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 1946.
Ia meninggal di Jakarta, 3 Maret 2015 pada umur 68 tahun.
Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk dalam daftar 13 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Dalam catatan tersebut ia mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53, dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41.
Tatang mulai masuk militer melalui jalur Tamtama di Banten pada 1966. Pada 1977-1978, Tatang beroperasi di Timor Timur.
Meski punya ijazah sekolah teknik (setara sekolah menengah pertama), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah sekolah rakyat, saat ini sekolah dasar.
Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu.
Sebagai Bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif).
Di sana, Tatang mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi Raider hingga Sniper.
Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.
Pada tahun 1974-1975, dia dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat.
Saat itu, Indonesia belum punya yang namanya Sniper dan antiteror. Akhirnya muncullah ide dari perwira TNI buat melatih Sniper.
Tatang dan 59 anggota TNI AD yang lain mendapat pelatihan dari Kaptenn Conway selama 2 tahun.
Di sana mereka dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600 dan 900 meter.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul, Kisah Sniper Terbaik Dunia Asal Indonesia, Akui Sempat Bungkam Selama 25 Tahun soal Misi Rahasianya
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti M |