Menurut sumber, salah satu korban yakni bocah laki-laki.
Ia adalah anak kandung Nattiwan sedangkan perempuan lainnya adalah anak angkatnya.
Namun siapa sangka, aksi brutal Nattiwan akhirnya terungkap setelah ia membawa anaknya ke rumah sakit.
Kedua anaknya itu sakit perut dan muntah darah.
Nattiwan kemudian mengklaim bahwa penyakit yang diderita korban disebabkan oleh alergi makanan laut.
Namun, setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa korban mengalami infeksi perut yang parah.
Infeksi itu bukan reaksi alergi seperti yang dikatakan oleh terdakwa.
Menurut sumber, anak angkat Nattiwan dikabarkan meninggal pada 2019 akibat pendarahan dalam.
Korban diketahui memiliki gejala yang sama dengan anak kandung Nattiwan.
Awalnya, dokter tidak mencurigai atau bahkan mempertanyakan kematian anak angkat Nattiwan hingga wanita tersebut membawa anak kandungnya ke rumah sakit untuk berobat.
Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa terdakwa sebenarnya telah memasukkan pemutih ke dalam makanan anak kandungnya selama dua tahun.
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |